Liputan6.com, Bengkulu - Tim evakuasi yang terdiri dari personel Basarnas dan kepolisian mulai meninggalkan lokasi longsor di Dusun Karang Suluh, Desa Lebong Tandai, Kecamatan Napal Putih, Bengkulu. Namun begitu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkulu tetap bakal melanjutkan pencariaan 14 korban yang masih tertimbun longsor.
"Protap operasi Basarnas adalah 3-7 hari dan hari ini mereka meninggalkan lokasi pencarian korban di Lebong Tandai," ujar Edwar di Bengkulu, Kamis (10/12/2015).
Sementara, lanjut dia, prosedur dari BPBD berbeda. Anggota BPBD Bengkulu harus menunggu hingga 7 hari ke depan.
Sedangkan BPBD Kabupaten Bengkulu Utara juga tetap berada di lokasi pencarian korban sesuai dengan status darurat longsor yang ditetapkan menurut SK Bupati Bengkulu Utara nomor 360/530/BPBD/2015 selama 21 hari sampai tanggal 24 Desember mendatang.
Jika dalam waktu pencarian hingga 24 Desember 2015 tidak juga ditemukan jenazah 14 korban tersisa, maka seluruh tim yang tersisa akan meninggalkan lokasi longsor dan tidak lagi melakukan upaya evakuasi lain.
Baca Juga
Baca Juga
Saat ini BPBD menggunakan pesawat evakuasi milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tengah menyalurkan bantuan beras sebanyak 4,1 ton dari Bulog untuk kebutuhan 147 Kepala Keluarga di Desa Lebong Tandai. Desa ini sendiri masih sulit ditembus melalui transportasi darat.
Sebab moda transportasi dari pusat Kecamatan Napal Putih menuju ke lokasi hanya bisa ditembus dengan alat angkut motor lori ekspress (molek) atau kereta kecil yang kondisi relnya rusak di beberapa bagian.
"Dropping bantuan dari Bengkulu menuju Napal Putih lewat darat akan diteruskan ke Desa Lebong Tandai menggunakan helikopter milik BNPB," tandas Edwar.
Advertisement