Liputan6.com, Jakarta - Politikus senior Partai Golkar Suhardiman meninggal pada usia 91 tahun. Kepergian salah satu pendiri Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) diperingati dengan upacara militer.
Suhardiman memang seorang pensiunan militer dengan pangkat terakhir mayor jenderal. Staf Ahli KSAD Bidang Hukum Brigjen Widakdo yang bertindak sebagai pemimpin upacara, memimpin penyerahan jenazah dari keluarga kepada negara secara simbolis.
Anak sulung almarhum, Bobby Suhardiman, menyerahkan jenazah Suhardiman secara simbolis agar dikebumikan di Cisarua, Bogor, Jawa Barat, secara militer.
Baca Juga
"Kami atas nama keluarga, menyerahkan almarhum Profesor Mayjen Suhardiman kepada pemerintah untuk dimakamkan di Cisarua secara militer," ujar Bobby di rumah duka Jalan Kramat Batu 1, Jakarta Selatan, Senin (14/12/2015).
Usai penyerahan, peti jenazah diselimuti bendera Merah Putih dan langsung ditandu sejumlah prajurit TNI. Uniknya, upacara militer itu dikolaborasikan dengan adat Jawa.
Keluarga menjalankan prosesi terobosan, yakni mereka mengelilingi peti jenazah sebanyak 3 kali. Peti jenazah selanjutnya dimasukkan ke dalam ambulans diiringi suara terompet dan drum serta hormat senjata para prajurit TNI.
Menurut keponakan almarhum, Thomas Suyatno, sempat terjadi perdebatan tentang lokasi pemakaman. Pihak militer sempat meminta jenazah Suhardiman dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, sedangkan kerabat meminta dikebumikan di Solo.
"Tapi, kami sudah putuskan dan bapak (Suhardiman) juga terakhir sudah sepakat peristirahatan terakhir ingin dengan ibunda di Cisarua," dia menerangkan.
Advertisement