Uskup Agung: Terima Kasih, Perayaan Natal Berjalan Damai

Kedamaian Natal kali ini juga tak lepas dari peran masyarakat, yang menginginkan suasana khidmat dan tentram.

oleh Sugeng Triono diperbarui 25 Des 2015, 15:06 WIB
Diterbitkan 25 Des 2015, 15:06 WIB
20151225-Uskup Agung Jakarta-Ignatius Suharyo-Jakarta-Natal
(Liputan6.com/Faisal Fananni)

Liputan6.com, Jakarta - Uskup Agung Jakarta Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo berterima kasih kepada seluruh pihak, yang turut membantu kelancaran seluruh proses ibadah Natal yang jatuh pada Jumat, 25 Desember 2015.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pejabat pemerintah, termasuk presiden, kapolri, Panglima TNI, pangdam, kapolda, dan jajarannya yang telah membuat perayaan Natal berjalan damai," ujar Ignatius di Katedral Jakarta, Jumat (25/12/2015).

Tokoh Katolik yang memimpin misa Natal sejak pagi di Katedral ini menjelaskan bahwa kedamaian Natal kali ini juga tidak terlepas dari peran masyarakat yang menginginkan suasana khidmat dan tenteram dalam kehidupan beragama dan berbangsa.

"Natal tanpa usaha bukanlah Natal yang lengkap, bukan Natal sejati. Tentu pesan sangat banyak, tapi pesan Persekutuan Gereja dan Wali Gereja, Natal nasional yang dihadiri presiden di Kupang 28 Desember nanti adalah hidup bersama sebagai keluarga Allah," kata dia.


Pada kesempatan itu, Ignatius yang pernah menjadi uskup di Semarang, Jawa Tengah, itu juga berharap pesan Natal kali ini semakin membuat dinamika dan kemajemukan di Tanah Air serta tetap terjaga dan saling menghormati sesama umat beragama.

"Jadi mari kita jadikan keluarga sebagai sekolah kemanusiaan dan bersama-sama sekolah kemanusiaan juga iman apa pun. Walaupun berbeda-beda tetapi tetap mengembangkan iman," kata pria kelahiran Bantul, Yogyakarta, itu.

"Hidup bersama sebagai bangsa plural dengan berbagai macam, kita pernah punya pendahulu yang membuat Sumpah Pemuda 1928 dengan Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa. Nah, sebagai warga bangsa jika kita bangun dengan janji, berusaha supaya kehidupan kita semakin damai, semakin rukun untuk berdampingan walau pun berbeda budaya, bahasa, atau juga agama," Ignatius Suharyo memungkasi.**

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya