Jadi Oposisi 'Jomblo', Gerindra Tetap Percaya Diri

Gerindra yakin tetap bisa memberikan kritikan membangun ke pemerintah walau sendirian.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 25 Jan 2016, 17:09 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2016, 17:09 WIB
Koalisi Merah Putih Permanen
Koalisi Merah Putih

Liputan6.com, Jakarta - Partai Gerindra mengaku tidak masalah menjomblo di koalisi merah putih. Gerindra menyendiri di koalisi tersebut setelah Golkar menyatakan dukungannya ke pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pun telah 'sowan' ke Istana.

Artinya, tinggal partai berlambang kepala gurung garuda besutan Prabowo Subianto ini yang menjadi oposisi pemerintah.

"Enggak apa-apa, biarkan kita sendirian di luar pemerintahan. Kan waktu bahas APBN sudah terbukti kalau Gerindra hanya sendiri sementara 9 fraksi di DPR satu sikap," kata Ketua DPP Partai Gerindra Desmond Junaidi Mahesa di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (25/1/2016).

Wakil Ketua Komisi III DPR ini mengatakan Gerindra tetap percaya diri walau hanya sendirian. Hal tersebut, lanjut dia, sudah biasa dijalankan oleh Gerindra.

Menurut dia, meski tak masuk koalisi pendukung pemerintah, bukan berarti Gerindra akan 'mengganggu' Jokowi-JK.

"Makin senang kita, karena kita terbiasa seperti itu sendiri.‎ Tahun politik itu sudah bubar, enggak masalah kita jomblo tetap pede. Kapan Gerindra tidak pede? Kan kita mendukung kebijakan pemerintah yang baik. Nah, yang tidak baik kita lawan dong kritisi," ujar Desmond.

Saat disinggung‎ apakah Gerindra juga akan 'sowan' ke Istana Negara untuk membicarakan sikap politik, Desmond berkilah partainya kerap rapat dengan pemerintah. "Lho kita sering rapat dengan pemerintah, ini mitra kerja dari fraksi kami rapat. Tapi sampai saat ini belum," ucap Desmond.

Menghargai‎

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon mengatakan pihaknya menghargai sikap politik yang ditujukan oleh para anggota KMP tersebut.‎ Tidak masalah, kata dia, Golkar maupun partai lainnya telah menyatakan dukungannya ke pemerintah.

"Kita menghargai sikap parpol untuk mendukung atau menjadi oposisi pemerintah itu hak setiap parpol, hubungan kami biasa saja. KMP dibangun bukan untuk itu, tapi banyak gagasan-gagasan besar seperti Pancasila dan UUD 1945," tutur Fadli Zon.

Wakil Ketua DPR ini menegaskan, sejak KMP berdiri, tidak ada niatan maupun agenda untuk mengganggu jalannya pemerintahan. Apapun yang dilakukan pemerintah, akan didukung KMP ketika memang baik.

"Sejak awal pemerintahan baru ini dilantik sikap kita menyatakan kalau bagus kita dukung tapi kalau tidak baik kita kritisi, sebenarnya kita memberikan keleluasan yang sangat luas bagi pemerintah untuk bekerja. Tapi kan perjalanannya pemerintah sendiri yang koordinasinya berjalan kurang baik, bukan dari kita," tegas Fadli Zon.

Menurut dia, Gerindra tetap bisa memberikan kritikan membangun ke pemerintah walau sendirian.

"Enggak apa-apa, 1 orang anggota parlemen saja bisa merubah sikap orang banyak bahkan kebijakan apalagi seluruh anggota Gerindra," sebut Fadli.

Sudah Tepat

Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono menilai langkah partai yang sebelumnya tergabung dalam KMP seperti PPP, Golkar, dan PAN, sudah tepat.

"Golkar, PPP, mengikuti jejak PAN Mendukung pemerintah Jokowi-JK, sudah tepat, karena dalam politik tidak ada kawan dan koalisi permanen," kata Arief Pouyono.

Pihaknya pun tidak mempermasalahkan apabila ditinggal sendiri di KMP. Sebab, visi Gerindra tetap pro kepada rakyat. ‎"Gerindra akan tetap bersama masyarakat untuk diluar pemerintahan," ujar dia.

Dia menambahkan, ‎inilah pelajaran yang terbaik bagi Gerindra untuk tumbuh dewasa dan terus menjadi partai yang punya warna dan ideologi yang jelas. "God save Gerindra‎," tandas Arief.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya