Liputan6.com, Bogor - Pemerintah Kota Bogor menetapkan status waspada Demam Berdarah Dengeu (DBD), menyusul merebaknya penyakit itu di beberapa wilayah.
RSUD Kota Bogor mencatat, sejak awal hingga 25 Januari 2016, terjadi 131 kasus DBD. Sementara, dalam kurun 1 pekan 2 orang meninggal dunia karena penyakit ini. Mereka yang meninggal adalah seorang warga Kelurahan Balumbang Jaya Kecamatan Bogor Barat dan 1 warga Kelurahan Cibogor Kecamatan Bogor Tengah.
"Ada kecenderungan peningkatan kasus di musim hujan. Untuk itu masyarakat lebih waspada," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Rubaeah di Bogor, Jawa Barat, Selasa (26/1/2016).
Menurut dia, wilayah yang menjadi endemik DBD yakni Kecamatan Bogor Utara, Tengah dan Barat serta Tanah Sareal. Padatnya penduduk yang tinggal di wilayah tersebut, kata dia, menjadi faktor utama penyebaran penyakit yang dibawa nyamuk Aedes Aegypti itu.
"Meningkatnya kelembaban lingkungan berpotensi pada perkembangbiakan nyamuk demam berdarah. Tapi sejauh ini kami sudah lakukan resisten dan fogging di wilayah endemik DBD," terang dia.
Baca Juga
Untuk menekan penyebaran penyakit, ia mengimbau masyarakat menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Di antaranya dengan menjaga kebersihan lingkungan dan menjalankan 3 M plus.
"Seperti rajin menguras penampungan air 2 pekan sekali. Karena perkembangan larva menjadi nyamuk dewasa berjarak satu minggu," kata dia.
Selain itu, perlu dilakukan menimbun dan menutup tempat penampungan air. Upaya ini dinilai sangat efektif untuk mencegah penularan penyakit musiman terutama DBD.
"Ini untuk menghilangkan jentik nyamuk demam berdarah dan dapat menghindarkan penyebaran penyakit lainnya yang berkembang dengan media air," tutur Rubaeah.
Umumnya, penyakit DBD ditandai dengan beberapa gejala awal. Tubuh yang mendadak demam tinggi disertai pegal-pegal dan rasa lemas. "Gejalanya hampir sama dengan cikungunya," kata dia.
Rubaeah meminta masyarakat agar segera memeriksakan diri ke puskesmas terdekat untuk memastikan kondisi kesehatannya. "Jika positif DBD, maka dapat segera ditangani," ucap Rubaeah.