Liputan6.com, Jakarta -
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mulai resah dengan kelakuan lurah yang kedapatan memalsukan absen. Padahal, seharusnya lurah bisa menjadi panutan.
Hal ini ditemukan pada Lurah Kartini, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Leo Tantino. Atas tindakannya itu, Leo terpaksa distafkan.
"Sudah diganti dengan haji siapa gitu namanya. Langsung (diganti)," kata Ahok di Balaikota, Jakarta, Rabu 27 Jakarta 2016.
Baca Juga
Mantan Bupati Belitung Timur itu juga sudah mendengar, perilaku negatif lurah seperti itu tidak hanya dilakukan oleh Leo sendiri. Bahkan, dengan segala konsekuensi, Ahok masih mendengar ada lurah yang menerima suap. Karena itu, peran serta masyarakat sangat dibutuhkan.
"Memang masih terlalu banyak isu menyetor macam-macam. Makanya ini balik lagi ke kinerja dan laporan masyarakat saja," ujar Ahok.
Suami Veronica Tan itu menambahkan, dirinya tidak bisa menganalisis satu per satu sikap dan cara berpikir setiap lurahnya. Bagi Ahok, dalam menilai lurah cukup dengan kinerja.