Taufik DPRD: Premium Dihapus, Emang Transportasi Umum Sudah Baik?

Menurut Taufik, subsidi hasil pengalihan BBM itu berbeda dengan urusan transportasi di Jakarta.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 03 Feb 2016, 16:51 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2016, 16:51 WIB
Mediasi Buntu, DPRD DKI Gelar Konferensi Pers
M Taufik. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Rencana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menghapus peredaran premium di Jakarta mendapat protes. Niat mengalihkan subsidi ke bidang transportasi juga dinilai tidak tepat.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik menilai, pengalihan subsidi pun kurang tepat. Sebab, bus di Jakarta belum memenuhi syarat.

"Emang transportasi umum sudah baik? Orang sebentar-sebentar kebakaran," kata Taufik di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (3/2/2016).

Menurut Taufik, subsidi hasil pengalihan BBM berbeda dengan urusan transportasi. Lagipula, untuk memenuhi kebutuhan bus, Jakarta tidak perlu menunggu pengalihan subsidi.


"Ngapain, Jakarta punya duit banyak. Jadi berpikir jangan sesederhana itu. Pikirin warga gitu lho," kata Taufik.

Politikus Gerindra itu meminta Ahok berpikir ulang untuk menerapkan kebijakan baru itu. Karena, ucap dia, pemimpin seharusnya tidak menyusahkan rakyatnya.

Sebelumnya, Ahok meminta peredaran BBM bersubsidi jenis premium dihapus di Jakarta. Pemerintah bisa mengalihkan subsidi ke bidang lain.

"Saya minta DKI supaya premium dihapus saja. Tidak tepat subsidi diberikan ke minyak (BBM)," kata Ahok di Gudang Bulog, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa 2 Februari 2016.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya