Pertimbangkan Jadi Caketum Golkar, Akom Akan Salat Istikharah

Dia juga menyampaikan tidak ada masalah bila harus rangkap jabatan sebagai Ketua DPR dan Ketua Umum Golkar.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 10 Feb 2016, 16:54 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2016, 16:54 WIB
Ketua DPR Ade Komaruddin mengelilingi kompleks parlemen
Ketua DPR Ade Komaruddin mengelilingi kompleks parlemen (Liputan6.com/ Devira Prastiwi)

Liputan6.com, Jakarta - Ade Komaruddin digadang-gadang bakal maju dalam pencalonan Ketua Umum Partai Golkar. Namun, pria yang karib disapa Akom ini belum mengambil keputusan. Ketua DPR tersebut mengatakan bakal salat istikharah atau minta petunjuk lebih dulu sebelum memutuskan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar.

"Saya masih mempertimbangkan dengan matang, saya harus salat istikharah dulu, lapor ke orangtua dulu, semua itu harus saya lakoni," kata Akom di Jakarta, Rabu (10/2/2016).

Dia juga menyampaikan tidak ada masalah bila harus rangkap jabatan sebagai Ketua DPR dan Ketua Umum Golkar. Sebab, para pendahulunya di Golkar juga pernah demikian dan tidak menjadi persoalan. Ia mencontohkan tokoh seperti Jusuf Kalla dan Akbar Tandjung yang sukses melakukan rangkap jabatan.

"Soal rangkap jabatan, pengalaman lalu mengajarkan Pak Akbar itu Ketua DPR dan Ketua Golkar sukses. JK sebagai Wapres dan Ketua Umum Golkar sukses sebagai keduanya," terang dia.

Bila terpilih pun, Akom berjanji lebih mengutamakan kerjanya sebagai Ketua DPR. Sebab, ia merasa tugas itu lebih penting karena mewakili rakyat dan digaji oleh rakyat yan berasal dari pajak.

"Saya ingin semua pekerjaan di mana pun harus bekerja maksimal buat negara ini, harus ada manfaatnya, saya dan 560 anggota DPR lain digaji oleh rakyat pasti harus ada manfaat untuk rakyat yang menggajinya, yang membayarnya melalui pajak," papar dia.

Sebelumnya, anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar Ridwan Bae sempat meminta Akom mundur dari posisi Ketua DPR jika maju sebagai caketum. Tuntutan itu dinilai sebagai sikap DPD Golkar seluruh Indonesia. Namun, menurut Akom apa yang dikatakan Ridwan Bae itu tidak benar.

"Jadi malam tadi saya ditelepon Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dari luar kota. Beliau mengatakan sudah komunikasi dengan orang yang terkait isu itu (Ridwan Bae) dan mengembangkannya, dan mengatakan bahwa mereka (Ridwan Bae) tidak benar mengatakan hal seperti itu," ucap Akom.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya