Saat Petugas Pemkot 'Dikepung' Ibu-ibu Kalijodo

Sebagian warga berkumpul. Mereka saling berdiskusi, mempertanyakan kebijakan terkait langkah penggusuran Kalijodo.

oleh Muslim AR diperbarui 16 Feb 2016, 11:07 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2016, 11:07 WIB
20160216-kalijodo-jakarta-ramai
Warga Kalijodo berkumpul di ujung Jalan Kepanduan II yang mengarah ke Jalan Pangeran Tubagus Angke. (Liputan6.com/Muslim AR)

Liputan6.com, Jakarta - Warga Kalijodo mulai dari muda dan tua, pria serta wanita berkumpul di ujung jalan Kepanduan II yang mengarah ke jalan Pangeran Tubagus Angke. Mereka berkerumun usai beberapa petugas dari Pemerintahan Kota (Pemkot) Jakarta Barat menempelkan surat pemberitahuan penertiban dan rencana penggusuran.

Maryamah, Ketua RT 07/010 mempertanyakan penempelan pemberitahuan itu. "Kalau bapak ingin yang baik, boleh saja. Kami ingin yang terbaik aja," ujar Maryamah pada petugas di Kalijodo, Selasa (16/2/2016).

Denny Ramdany, Asisten Pemerintah Wali Kota Jakbar yang ikut bersama petugas mencoba menenangkan suasana.

"Jadi semua warga saya diserahkan ke Ibu RT. Yang terbaik saja, saya ngikut Ibu RT. Mana mungkin camat dan lurah mau menyengsarakan warga. Kan enggak mungkin," ujar Denny.

Sedangkan warga lainnya, Pina (29) keturunan Makassar menyanggah dari belakang.

"Ngomong panjang lebar tidak ada artinya. Nanti kita bekerja bagaimana? Tempat tinggal kami bagaimana?" ujar Pina sembari menggendong anaknya.

Ketegangan memang tidak terjadi. Usai menempelkan surat pemberitahuan, para petugas meninggalkan lokasi.

"Hari ini baru pemberitahuan saja. Secara prinsip masyarakat di sini sudah memahami," ujar Denny.

Usai petugas meninggalkan Kalijodo, warga malah makin ramai berkumpul. Mereka saling berdiskusi, mempertanyakan kebijakan terkait langkah penggusuran Kalijodo. Ada pula yang tengah merancang perlawanan.

"Kita sudah turun temurun di sini, kita harus bertahan, tak akan gentar," ujar seorang pria dengan gelang rantai putih di tangannya. Dia kemudian mengumpulkan beberapa temannya, dan membuat kelompok sendiri.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya