Polisi: Kaum LGBT Wajib Dilindungi

Banyak masyarakat yang memusuhi mereka karena takut tertular, sehingga LGBT menjadi kaum tersudutkan.

oleh Audrey Santoso diperbarui 17 Feb 2016, 15:47 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2016, 15:47 WIB
[Bintang] LGBT Marak di Indonesia, Mensos Khawatir Ada Rekayasa Sosial
LGBT Marak di Indonesia, Mensos Khawatir Ada Rekayasa Sosial | via: kabarlgbt.org

Liputan6.com, Jakarta - Isu Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) menyeruak belakangan setelah organisasi pendidikan seksual Universitas Indonesia Support Group Resource Center on Sexuality Studies (SGRC) mempromosikan layanan konseling bertema LGBT Peer Support Network. Ditambah, aplikasi sosial LINE membuat sticker bergambar mesra sesama pria.

Dua hal tersebut mengundang banyak komentar dari berbagai pihak terutama tokoh agama. Organisasi masyarakat yang agamis melontarkan cibiran.

Sementara, Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian mengatakan isu LGBT masuk dalam domain sosial, dan hukum. Dari sisi hukum, Tito berharap perlakuan masyarakat anti-LGBT tidak berujung kekerasan.

"Ini problematika sosial, hukum, sosiologi. Ada pro dan kontra di masyarakat. LGBT adalah orang-orang yang wajib dilindungi, dalam arti dari kekerasan dan lain-lain," ujar Tito di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (17/2/2016).

Di samping perlindungan kepada kaum LGBT dari didiskriminasi, Tito berpendapat masyarakat yang anti-LGBT juga harus diperhitungkan dan diberikan wadah berpendapat. Alasan seseorang anti-LGBT, kata Tito, biasanya karena larangan agama dan khawatir tertular. Tito menangkap, dalam hal ini posisi kaum LGBT menjadi tersudutkan dan memerlukan perlindungan.

"Masyarakat yang kontra juga harus dipikirkan dan diakomodir. (rata-rata ancaman anti LGBT) karena religius, ancaman (takut tertular, dan lain-lain). Oleh karena itu perlindungan kepada mereka (kaum LBGT) patut kita berikan, mereka nggak boleh jadi korban kekerasan," jelas Tito.

Terakhir, Tito mengimbau kepada organisasi massa yang anti LGBT untuk tidak melakukan provokasi yang berbuntut memusuhi para penyuka sesama jenis ini. "Rekan organisasi juga jangan provokasi rekan yang resisten ke mereka," ujar Tito.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya