Ahok Ancam Tutup Tempat Hiburan Malam Terlibat Narkoba

Dua kali terbukti terlibat dalam peredaran narkoba, Pemprov DKI Jakarta tak segan tutup tempat hiburan malam.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 25 Feb 2016, 13:00 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2016, 13:00 WIB
20150729-Ahok
Ahok (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku tak segan untuk menutup tempat hiburan malam yang diduga terlibat dengan peredaran narkoba.

Menurut pria yang akrab disapa Ahok ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah memiliki aturan tegas untuk menindak tempat hiburan yang diduga menjadi transaksi narkoba. Bila sudah 2 kali terbukti menjadi sarang peredaran narkoba, maka Pemprov berhak menutup usaha tersebut.

"Kalau ketangkap 2 kali, kami akan tutup. Kita akan perangi terus soal narkoba. Kita akan tutup pasti," tegas Ahok di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Kamis (25/2/2016).

Sebelumnya, Polda Metro Jaya bersama Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta menggelar razia di 2 tempat karaoke malam ternama, Grand Paragon dan Sun City Luxury Club.

Hasil pemeriksaan urine yang dilakukan petugas Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Bid Dokkes) Polda Metro serta BNNP DKI, sebanyak 51 pengunjung positif mengonsumsi narkotika.

"Hasil razia narkoba tempat karaoke Paragon dan Sun City yang positif (narkoba) sebanyak 51 orang. Untuk barang buktinya nihil," ujar Direktur Reserse Narkotika Polda Metro Jaya Kombes Eko Daniyanto melalui pesan singkat di Jakarta, Kamis (25/2/2016).

Perang terhadap peredaran dan penyalahgunaan narkoba ini juga kembali digaungkan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada saat menggelar rapat terbatas membahas pemberantasan Narkoba dan program rehabilitasi di Istana Negara.

Dalam pengantarnya, Jokowi menginginkan adanya langkah konkret yang dilakukan penegak hukum, khususnya jajaran Kepolisian, TNI, dan BNN dalam memberantas Narkoba.

"‎Saya ingin ada langkah pemberantasan Narkoba yang lebih gencar lagi, yang lebih berani lagi, yang lebih gila lagi, yang lebih komprehensif dan dikakukan secara terpadu," ujar Jokowi di saat memimpin rapat di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 24 Februari 2016.

Jokowi mengatakan, Narkoba saat ini telah menjadi musuh utama yang harus dihadapi pemerintah selain persoalan korupsi dan terorisme. Karena itu, Ia meminta agar tidak ada ego sektoral dalam melakukan upaya pemberantasan Narkoba.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya