Liputan6.com, Kansas - Ribuan orang berdemonstrasi di Kota Lima, Peru, Kamis waktu setempat. Mereka menentang keikutsertaan Peru dalam Kemitraan Trans-Pasifik bersama Amerika Serikat, karena dinilai merugikan ekonomi nasional.
Unjuk rasa berakhir anarkis saat demonstran menolak membubarkan diri. Tembakan gas air mata polisi dibalas bom molotov. Berita itu mengawali Jendela Dunia yang ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Jumat (26/2/2016).
Baca Juga
Baca Juga
Sementara itu seorang pria menembak membabi buta di Kawasan Industri Excel, produsen mesin pemotong rumput di Kota Hesston, Kansas, Amerika Serikat. 4 Orang tewas dan 14 lainnya terluka.
Advertisement
Pelaku yang juga karyawan Excel ditembak mati oleh polisi. Hingga kini, motif aksi brutal ini masih didalami.
Di tempat lain, banjir setinggi lebih dari 1 meter merendam 900 rumah di Kota Cusci dan Arequpa, Peru. Warga mengungsi dan menyelamatkan barang seadanya dengan perahu karet.
Badan Prakiraan Cuaca Peru memprediksi banjir masih akan menggenangi Peru hingga akhir pekan karena curah hujan tinggi.
Sementara ratusan imigran asal Timur Tengah dievakuasi dengan 10 perahu karet ke Pulau Lebos, Kamis waktu setempat. Pengungsi asal Afrika dan Timur Tengah yang akan menuju Eropa itu terdampar di Perairan Mediterania. Di Pulau Lebos, ratusan imigran itu pun diberi layanan kesehatan, logistik dan pakaian layak.