Ahok Perintahkan Pintu Air Manggarai Buka 24 Jam

Ahok menilai, protap yang selama ini jadi pedoman penjaga pintu air sudah tidak cocok lagi diberlakukan di Jakarta.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 02 Mar 2016, 19:31 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2016, 19:31 WIB
20160211-Sebagian Jakarta dan Bogor Diguyur Hujan, Ketinggian Air di Manggarai Normal
Kondisi ketinggian air di pintu air Manggarai, Jakarta, Kamis (11/2/2016). Volume air di Pintu Air Manggarai terpantau 690 cm (normal) meski hujan mengguyur sebagian Jakarta dan Bogor sepanjang Kamis (11/2). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bertemu langsung dengan para penjaga pintu air di Jakarta. Ahok ingin tidak ada lagi pintu air yang ditutup selama musim hujan.

"Tadi saya sudah kasih pengertian, sudah sepakat, dah ketemu nih. Jadi buka terus sudah," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Rabu (2/3/2016).

Dari pertemuan itu, Ahok tahu semua petugas penjaga pintu air utama di Jakarta masih menggunakan protap lama tahun 1973 yang menjadi pedoman. Padahal, ketentuan itu dibuat saat Jakarta belum punya waduk.

"Saya sudah bilang sudah dibuka. Manggarai jangan ditutup. Enggak ada urusan. Dia masih ngotot. Tahu enggak dia pakai protap tahun berapa? Tahun 1973. Itu belum ada waduk Pluit, Pasar Ikan, Gunung Sahari belum di sheetpile, pintu air Manggarai belum ditambah 1. Dia main tutup aja. Ya enggak usah tutup, biar aja ngalir. Mau cari gara-gara?" kata Ahok.

Ahok menilai, protap itu sudah tidak cocok lagi diberlakukan di Jakarta. Mengingat tempat penampungan air seperti waduk sudah mulai direvitalisasi. Kinerja pompa juga sudah dimaksimalkan dengan baik.

"Sekarang kan sudah beda. Sudah nih enggak ada masalah. Ini mulai ngerti dia. Kunci di Manggarai mainnya. Harus buka terus. Kecuali kemarau, kita enggak mau hulunya Ciliwung kering. Kalau kering didudukin orang bikin rumah. Nah kita tutup, musim hujan buka semua," pungkas Ahok.
    

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya