Analisa Polisi Mengapa Kulit Kabel Dibuang ke Gorong-gorong

Polda Metro Jaya tengah mendalami penemuan tumpukan kulit kabel di gorong-gorong Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta.

oleh Audrey Santoso diperbarui 03 Mar 2016, 15:11 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2016, 15:11 WIB
20160229-Ini Biang Keladi Banjir di Jakarta-Jakarta
Petugas kebersihan menarik bungkusan kabel yang menyumbat saluran air di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (29/2). Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan adanya dugaan sabotase banjir akibat limbah kulit kabel tersebut (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Polda Metro Jaya mendalami laporan Gubernur DKI Jakarta Ahok soal penemuan tumpukan kulit kabel listrik di gorong-gorong Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Terkait hal itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian mengatakan, kabel tersebut kemungkinan peninggalan proyek pembangunan dan dibiarkan tak terangkat karena biaya angkut sisa kabelnya lebih mahal dari harga kabel tersebut.

"Ada beberapa isu yang muncul. Bisa saja itu barang lama, dibangun, dipasang di jalur itu kemudian tidak dipakai lagi karena dibangun jalur baru," kata Tito di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (3/3/2016).

"Nah jalur baru ini begitu dibangun, kenapa kabel itu tidak diangkat? Karena biaya angkatnya (dari gorong-gorong) lebih besar dibanding biaya kabel itu sendiri. Sehingga dibiarkan bisa saja," sambung dia.

Tito menduga, kabel listrik yang ditinggalkan begitu saja itu mengandung nilai ekonomis karena masih terdapat besi tembaga di dalamnya.

Hal tersebut membuat pihak-pihak yang diduga mengetahui hal itu diam-diam memotong kabel listrik tersebut sedikit demi sedikit untuk mengambil tembaga lalu meninggalkan kulitnya begitu saja.

"Nah kemudian di tempat yang baru, begitu jalur lama tidak diangkat oleh PLN atau perusahaan yang bangun, kabel itu sebetulnya punya nilai ekonomis yang masih tinggi karena tembaga. Sehingga bisa saja yang terjadi tembaganya saja yang diambil, kan ada tembaga pelindung logamnya," jelas dia.

Anggotanya di Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) sudah meminta keterangan pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) terkait penyelidikan ini. Namun sampai saat ini penyidik belum dapat menemukan siapa sosok empunya kabel listrik tersebut.

"Sudah saya interview (PLN). (Pemilik kabelnya) Belum (diketahui), masih selidiki. Nanti dipelajari di jalur itu, siapa yang membangun, yang memasangnya dulu di situ," pungkas Tito.

 

*** Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar pukul 06.00-09.00 WIB. Klik di sini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya