Liputan6.com, Jakarta - Kicauan Dubes RI untuk Jepang Yusron Ihza Mahendra pada 28 Maret 2016 berbuntut panjang. Banyak orang menilai kicauan Yusron di akun Twitternya, @YusronIhza_Mhd bernada rasis dan menebar permusuhan.
"2- mk mohon Ahok tdk arogan dlm memerintah. Kasihan dg Cina2 lainnya yg miskin, baik & tdk salah jika mrk jd korban...." demikian cuit Yusron.
2- mk mohon Ahok tdk arogan dlm memerintah. Kasihan dg Cina2 lainnya yg miskin, baik & tdk salah jika mrk jd korban: https://t.co/fXpJutTY6v
— Yusron Ihza Mahendra (@YusronIhza_Mhd) March 28, 2016
Bukan hanya dibalas dengan kata-kata, cuitan itu juga berbuntut pada pembuatan 2 petisi di laman change.org yang meminta Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memecat Yusron dari posisinya.
Petisi pertama dimulai oleh Adrian Zmith pada Kamis, 31 Maret 2016. Hingga pukul 16.00 WIB, petisi itu telah didukung lebih dari 13.000 orang.
Dalam petisi yang bisa diakses di change.org/pecatdubesrasis, Adrian menyatakan, "sangat tidak pantas pejabat pemerintah, apalagi seorang duta besar di negara sahabat melontarkan pernyataan berbau rasis, kebencian, memutar-balikkan fakta sejarah, dan provokasi konflik."
Hal yang sama disampaikan seorang penandatangan petisi, Mellisa Augustina. "Sangat tidak layak bagi seorang Duta Besar Republik Indonesia untuk melontarkan twit rasis untuk menghasut bangsa yg terdiri dari berbagai etnis dan agama," tulis Mellisa.
Advertisement
Baca Juga
Liong Fingo, penandatangan petisi lainnya menyatakan, "Yusron bukan saja berlaku rasis pada WNI keturunan Tionghoa, tapi juga merendahkan martabat bangsa Indonesia atas twitnya yang menyatakan bahwa seolah2 pribumi senang berbuat rusuh dan melakukan diskriminasi kepada WNI keturunan Tionghoa..."
Petisi lainnya dimulai oleh A. Setiawan Abadi, dan telah mendapat dukungan hampir 2.500 orang. Petisi itu meminta Presiden Jokowi segera memberhentikan Dubes Yusron karena dianggap membahayakan persatuan Indonesia. Dalam petisinya, Setiawan mengatakan, dubes merupakan pejabat tinggi negara yang diangkat Presiden selaku Kepala Negara RI yang berdasarkan Pancasila.
Advertisement
Dalam keterangan tertulis yang diterima dari change.org, Jumat (1/4/1016), Setiawan mengatakan, "sungguh memalukan dan merendahkan marwah negara dan bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, saat Dubes RI untuk Jepang tersebut menyampaikan ide-ide rasialisme untuk menyerang Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama yang beretnis Tionghoa di medsos dan media massa."
Setiawan menambahkan, "patut diduga, yang bersangkutan sedang terlibat untuk mempromosikan kakak kandungnya, Yusril Ihza Mahendra, yang sedang berusaha menjadi calon gubernur untuk Pilkada DKI 2017."