Liputan6.com, Jakarta - Uji coba penghapusan sistem 3 in 1 mulai dilakukan hari ini. Uji coba ini berlaku hingga tujuh hari ke depan. Awalnya, sistem ini diberlakukan untuk mengatasi kemacetan di jalan protokol Ibu Kota pada jam sibuk. Oleh karena itu, sejumlah pihak khawatir kemacetan bakal terjadi ketika kebijakan ini dihapus.
Untuk itu, Pemerintah Provinsi DKI menyiapkan bus tambahan.
Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan pemprov menyiapkan 127 bus tambahan. Bus itu terdiri dari armada Transjakarta dan bus gratis.
"Pertama, kita siapkan bus, terutama bus dari Transjakarta, kita banyakin deh. Ada sekitar 127 bus. Kita juga siapkan bus gratis sebanyak 20 di kawasan tersebut dan tambahan 50 bus sekolah," kata Andri di Balai Kota Jakarta, Senin 4 Maret 2016.
Baca Juga
Besok bus tambahan tersebut akan melewati kawasan yang dilalui 3 in 1, yakni koridor 1 Transjakarta rute Blok M-Kota dan koridor 6 rute Ragunan-Dukuh Atas.
"Kita siapkan kawasan tersebut menjadi kawasan tertib lalu-lintas. Kita tindak pelanggaran lalin. Jadi diharapkan jalur tersebut, sudah tidak ada lagi yang namanya ngetem, parkir, sudah langsung kita derek, kita angkut saja deh," dia menjelaskan.
Sedangkan 20 bus reguler dan 50 bus sekolah, lanjut Andri, disiapkan untuk melayani penumpang di jalur lambat. Untuk mekanisme layanan 20 bus reguler dan 50 bus sekolah gratis, Pemprov akan merapatkan dengan Ditlantas Polda Metro Jaya.