Liputan6.com, Jakarta - Mantan Presiden BJ Habibie bersama Ketua MPR Zulkifli Hasan dan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat, menghadiri syukuran dan peluncuran buku Jimly Asshiddiqie di Aula Gedung MK, Jakarta Pusat.
Zulkifli dalam sambutannya mengatakan, dedikasi Jimly terhadap bangsa dan negara patut diapresiasi, karena banyak memberi inspirasi kepada generasi muda.
"Begawan konstitusi yang kita kenal ini memiliki keahlian, kepiawaian, dan pemikiran-pemikiran progresif di tengah perkembangan hukum dan ketatanegaraan kita hari ini," kata dia, Sabtu (16/2/2016).
Zulkifli juga berterima kasih atas jasa Jimly ketika amandemen UUD 1945, satu kali empat tahap pada 1999 hingga 2002.
"Saya sebagai Ketua MPR dan lembaga MPR mengucapkan apresiasi dan terima kasih atas kerja sama Prof Jimly pada waktu itu," ujar dia.
Menurut Zulkifli, pasca-reformasi konstitusi sekarang ini, siapa pun dan apa pun latar belakangnya, berhak memiliki cita-cita menjadi apa pun di negeri ini.
"Dulu MK belum punya kantor, tapi dengan Jimly menjadi ketua MK, MK menjadi lembaga, yang teman-teman saya bilang, adalah lembaga yang paling berkuasa," tutur dia.
Baca Juga
Zulkifli mencontohkan ketika MK yang hanya dengan 5 hakim konstitusi bisa menganulir putusan DPR yang beranggota 560 orang. "Dan yang hebat lagi, putusan MK sifatnya final dan mengikat. Pokoknya keputusan MK harus dilaksanakan. Itulah MK," sanjung dia
Dulu, kata Zulkifli, Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) itu biasa saja, tetapi sejak lembaga itu dipegang Jimly menjadi luar biasa. Semua KPU di daerah takut.
Tak hanya mendirikan MK dan menjadi Ketua DKPP, Jimly juga menjadi salah satu bagian dari Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).
"Dalam organisasi ICMI, dulu tidak ada yang mau menjadi ketua umum, tidak seperti jabatan ketua yang selalu menjadi rebutan. Tetapi karena ada Jimly, semua tidak ada yang mau jadi Ketua Umum ICMI, termasuk Jimly juga tidak mau jadi ketua. Akhirnya kami paksa Jimly jadi Ketua ICMI," tandas Zulkifli.
Acara ini dalam rangka ulang tahun ke-60 Jimly Asshiddiqie yang lahir di Palembang pada 17 April 1956. Hadir pada acara ini sejumlah tokoh nasional di antaranya Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik dan Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Muhammad.
Selain itu, Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, Menristekdikti M Natsir, Yusril Ihza Mahendra, mantan Ketua MK Hamdan Zoelva, Ketua KPK Agus Rahardjo, dan Ketua BPK Harry Azhar Aziz.
Acara ini dimeriahkan dengan penayangan profil, pemotongan tumpeng, dan penyerahan buku dari Jimly kepada sejumlah sahabat. Sampai saat ini Jimly sudah menulis tidak kurang dari 73 buku.