Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Ahok](2504013 "") memborong empat penghargaan sekaligus dalam acara penutupan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun 2016, yang digelar di Istana Negara, Jakarta.
Empat penghargaan yang diterima pemilik nama Basuki Tjahaja Purnama ini merupakan penghargaan terbaik pertama dari tiap kategori.
Penghargaan-penghargaan tersebut yaitu Terbaik I kategori Provinsi dengan Perencanaan Terbaik, Terbaik I kategori Provinsi dengan Perencanaan Inovatif, dan Terbaik I kategori Provinsi dengan Perencanaan Progresif.
Satu penghargaan lainnya yakni Millenium Development Goals (MDGs) 2016, Ahok menjadi Terbaik I kategori Tingkat Pencapaian MDGs Tertinggi Tahun 2015.
‎Penghargaan berupa piala itu diberikan langsung Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Sofyan Djalil dan disaksikan Presiden Jokowi, Wakil Presiden Jusuf Kalla, serta jajaran menteri Kabinet Kerja, dan gubernur se-Indonesia.
Dalam arahannya, Jokowi mengingatkan kepada para kepala daerah agar‎ anggaran yang dimiliki harus segera dibelanjakan guna memacu pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga
"Saya ingin mengingatkan terlebih dahulu, akhir Desember 2015 anggaran daerah yang masih berada di bank daerah ada kurang lebih Rp 90 triliun. Tapi, pada akhir bulan lalu (April), anggaran di bank daerah ada Rp 220 triliun. Ini perlu saya ingatkan, agar anggaran itu segera dibelanjakan, segera direalisasikan," ujar Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menambahkan, telah menginstruksikan Menteri Keuangan agar daerah yang masih menyimpan anggaran dalam jumlah besar untuk diubah ke dalam bentuk surat utang.
Hal tersebut dilakukan sebagai konsekuensi dari peringatan yang sebelumnya sudah disampaikan, namun belum dijalankan.
"Pada April lalu, saya sudah perintahkan Menteri Keuangan, daerah-daerah yang menyimpan uang besar sudah diubah ke surat hutang, artinya tidak bisa menggunakan uang. Ini karena peringatan tahun lalu sudah saya berikan," jelas Jokowi.
Terkait pembelanjaan tersebut, Jokowi menekankan bahwa belanja anggaran harus pada hal-hal produktif. Pembelanjaan anggaran bukan ditujukan untuk pembangunan gedung yang tidak produktif.
"Pembelanjaan anggaran juga bukan ditujukan untuk perjalanan dinas, kunjungan kerja, mobil dinas, dan pembelian mebel. Ini kesalahan yang harus kita hilangkan," tegas Presiden.
Sejumlah menteri yang hadir dalam acara ini, di antaranya Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Mendagri Tjahjo Kumolo, Menkumham Yasonna Laoly, Menpan-RB Yuddy Chrisnandi, Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti, dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.‎
‎