Ahok: TemanAhok Ketahuan ke Singapura Mau Kumpulin KTP

Melanggar aturan yang dimaksud Ahok adalah soal ditahannya dua TemanAhok karena ingin mengumpulkan KTP dukungan di Singapura.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 06 Jun 2016, 09:36 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2016, 09:36 WIB
20160427-Ahok Usai Rapat Terbatas di Istana Kepresidenan-Jakarta- Faizal Fanani
Gubenur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) usai mengikuti rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/4/2016). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Ahok meminta para pendukungnya tidak terlalu bersemangat mengaspirasikan dukungan. Apalagi bila semangat itu hingga menyalahi aturan.

"Kami mengimbau orang yang mau dukung saya itu ya harus perhatikan aturan juga. Jangan terlalu semangat sampai aturan dilanggar. Jadi stres sendiri akhirnya kan, dipanggil begitu," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Senin (6/6/2016).

Melanggar aturan yang dimaksud Ahok adalah soal ditahannya dua TemanAhok karena ingin mengumpulkan KTP dukungan di Singapura pada Sabtu lalu.

"Sebenarnya waktu koordinasi dengan dubes, itu dia (TemanAhok) udah bantuin," kata Ahok.

Menurut calon petahana itu, meski acara yang didatangi dua TemanAhok diubah menjadi festival makanan, namun pemerintah Singapura telah mengetahui rencana awal TemanAhok. Yaitu mengumpulkan KTP dukungan untuk Ahok, sehingga dianggap politis.

"Rupanya Singapura sudah tahu semua kegiatan ini. Terakhir dia (TemanAhok) ubah, dia bilang 'enggak', 'enggak' pun dianggap Singapura niat kamu sudah jelas mau ngumpulin KTP, jual merchandise," ujar Ahok.

Sehingga, sambung pemilik nama Basuki Tjahaja Purnama ini, pemerintah Singapura tetap mengetahui niat kedua TemanAhok itu untuk tujuan politik.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya