Anggaran Dipangkas, Buwas Tetap Maksimalkan Pemberantasan Narkoba

Lantaran adanya kebijakan penghematan, anggaran yang diterima BNN harus dipangkas sebesar Rp 65.508.444.000.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 09 Jun 2016, 02:28 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2016, 02:28 WIB
20160608-Raker-Jakarta-Budi-Waseso-JT
Kepala BNN Budi Waseso memberikan penjelasan saat Raker dengan Komisi III DPR di Jakarta, Rabu (8/6). Rapat tersebut membahas usulan alokasi dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2016. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Narkotika Nasional (BNN) menggelar rapat kerja dengan Komisi III DPR membahas anggaran yang diterima BNN. Dalam‎ APBN 2016, anggaran yang diterima BNN sebesar Rp 1.367.802.022.000. Namun, lantaran adanya kebijakan penghematan, anggaran yang diterima BNN harus dipangkas sebesar Rp 65.508.444.000.

‎Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso mengatakan, kebijakan penghematan anggaran yang tengah diterapkan pemerintah akan berdampak terhadap kinerja lembaganya. Namun demikian, ia tetap akan memaksimalkan kinerja untuk mengantisipasi maraknya peredaran narkoba di Tanah Air.

"Kami harus memahami keuangan negara. Kalau diberikan segitu, kami gunakan semaksimal mungkin anggaran," kata Budi Waseso di ruang rapat Komisi III DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (8/6/2016).

Pria yang akrab disapa Buwas itu mengungkapkan, masih banyak peralatan operasional untuk mendeteksi narkoba yang belum dapat dipenuhi, salah satunya anjing pelacak atau K-9.

"Idealnya, dibutuhkan sekitar 2.000 anjing pendeteksi untuk mengamankan seluruh wilayah Indonesia. Tapi untuk membentuk kekuatan itu cukup sulit dan mahal. Makanya kami sedang mencari solusi," ungkap dia.‎

Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri ini mencontohkan, untuk pengadaan seekor anjing pendeteksi asal Jerman atau Belanda yang siap pakai, dibutuhkan biaya antara Rp 120 juta hingga Rp 125 juta. Harga tersebut, lanjut dia, dapat dipangkas apabila kebutuhan anjing itu disiasati dengan anjing lokal yang harganya cukup dengan Rp 10 juta.

"Tapi pelatih (anjing lokal) itu belum ada. Makanya kita kemarin mengirim anggota kita untuk belajar melatih. Keinginan Presiden itu setiap BNN Provinsi minimal tiga ekor," ucap dia.

Masih kata Buwas, untuk optimalisasi biaya operasional, BNN mengoptimalkan anggaran yang diperoleh dari Kementerian Keuangan berupa reward sebesar Rp 90 miliar dan tambahan kebutuhan mendesak sebesar Rp 741.741.951.000.

"Sehingga, pagu perubahan BNN sebesar Rp 2.134.035.529.000," Buwas menandaskan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya