Kopi Pagi: Sembako Terus Melambung, Salah Siapa?

Langkah serius pemerintah membenahi tata kelola bahan pokok dinanti masyarakat.

oleh Liputan6 diperbarui 12 Jun 2016, 06:51 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2016, 06:51 WIB
Kopi Pagi: Sembako Terus Melambung, Salah Siapa?
Langkah serius pemerintah membenahi tata kelola bahan pokok dinanti masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta - Janji pemerintah untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok di bulan Ramadan, jauh dari harapan. Alih-alih turun, harga bahan pokok, terutama daging sapi, justru makin menggila.

Tak hanya daging sapi, kebutuhan pokok lain seperti daging ayam dan cabe, belakangan juga ikut merangkak naik.

Pantauan di sejumlah pasar di Jakarta, memasuki pekan pertama Ramadan, harga bahan pokok rata-rata sudah naik 10 hingga 25 persen. Bahkan, cabe keriting sudah melonjak hingga 50 persen.

Tingginya permintaan dan permainan spekulan diduga jadi penyebab melambungnya harga sembako. Pemerintah mengakui gagal mengantisipasi kenaikan tersebut.

Untuk daging sapi, kurangnya pasokan memang jadi persoalan serius. Impor menjadi cara instan untuk menutupi tingginya permintaan.

Namun terus berulangnya lonjakan harga kebutuhan pokok saat Ramadan, jelas dikeluhkan masyarakat. Kenaikan harga kebutuhan pokok ini menjadi fenomena berulang setiap jelang Ramadan.

Operasi pasar jadi jalan pintas untuk menstabilkan harga. Meski harus antre, warga antusias membeli sembako dengan harga lebih terjangkau.

Namun sekadar menggelar operasi pasar jelas belum cukup. Langkah serius pemerintah membenahi tata kelola bahan pokok dinanti masyarakat.

Saksikan selengkapnya dalam rangkuman Kopi Pagi (Komentar Pilihan Liputan 6 Pagi) yang ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Minggu (12/6/2016), berikut ini.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya