Liputan6.com, Urumqi - Selintas, sebuah sekolah menengah atas ke-6 di Kota Urumqi tidak berbeda dengan sekolah lainnya di Provinsi Xinjiang, China.
Yang membedakan, sekolah itu memadukan siswa dari etnis Han, yang merupakan etnis mayoritas di China, dengan etnis Uighur, etnis minoritas yang mayoritas beragam Islam.
Baca Juga
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Selasa (14/6/2016) saat ini ada 3.600 siswa yang menuntut ilmu di sekolah itu. Meski berbeda, namun siswa-siswa di sekolah itu saling membaur dan tidak ada sekat satu sama lain.
Advertisement
Untuk melebur sekat di antara siswa, sejak 12 tahun lalu, sekolah mengadakan program dua bahasa, yakni Bahasa Mandarin dan Uighur.
Setiap siswa diwajibkan menguasai kedua bahasa tersebut. Ini agar bisa menghargai perbedaan di antara mereka.
Meski menjadi etnis minoritas, siswa Uighur mengaku senang bisa belajar di sekolah yang sudah berdiri sejak 70 tahun silam itu.
"Saya sangat senang sekolah di sini, karena di mana-mana ada cinta. Di sini memang banyak perbedaan budaya. Namun, kami bisa saling belajar dan saling melengkapi. Sekolah ini bagus," terang Deliar, siswa etnis Uighur.
Selain sehari-hari belajar bidang studi umum, para siswa di sekolah ini juga mengasah kreatifitas lewat sejumlah kegiatan ekstrakurikuler.
Bahkan, siswa penggemar kegiatan robotik sudah menorehkan prestasi membanggakan. Mereka sudah dua kali memenangkan kompetisi robot sepak bola di Amerika Serikat.