Fraksi Golkar Akan Setujui Tito Karnavian Jadi Kapolri

Bambang mengatakan, dari sisi senioritas Tito melompati beberapa angkatan, tapi dari dilihat dari kemampuan, tidak ada yang meragukan.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 15 Jun 2016, 16:49 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2016, 16:49 WIB
20160311-Tim-Sukses-Ade-Komarudin-Yogyakarta-BH
Tim sukses Ade Kamomarudin, Bambang Soesatyo (kedua kiri) memberikan keterangan pers untuk memenangkan bursa pemilihan calon ketua umum DPP Golkar di Yogyakarta (11/3/2016). Rencana Munaslub akan di gelar pada tahun 2016. (Liputan6.com/Boy Harjanto)

Liputan6.com, Jakarta - Komisaris Jenderal Tito Karnavian diusulkan menjadi calon tunggal Kapolri yang baru oleh Presiden Joko Widodo. Ketua Komisi III DPR RI Bambang Soesatyo mengatakan, pencalonan Tito dari sisi kepangkatan sudah memenuhi syarat untuk menjadi Kapolri.

"Namun dari sisi senioritas, dia (Tito) melompati beberapa angkatan. Dari sisi kemampuan, kecerdasan, intelektualitas, dan profesionalitas tidak ada yang meragukan," ungkap Bambang Soesatyo di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Rabu (15/6/2016).

Politikus Partai Golkar ini menegaskan, partainya akan menyetujui apa saja yang sudah diputuskan oleh presiden, termasuk bila Jokowi memutuskan untuk menjadikan Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kapolri.

"Karena Partai Golkar sudah menjadi partai pendukung pemerintah maka Golkar akan mendukung apapun keputusan presiden termasuk soal calon kapolri tersebut," ucap pria yang biasa disapa Bamsoet itu.

Dia pun berharap kalau nanti lolos dalam fit and proper test, Tito dapat menjadi perekat semua lapisan di Polri.

"Tito diharapkan menjadi perekat semua yang ada di Polri sehingga ke depan Polri tambah solid dalam menghadapi tantangan perkembangan masyarakat yang semakin kompleks," tutur Bamsoet.

Bisa Ditolak DPR

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi III DPR Benny Kabur Harman menyatakan pencalonan tunggal Tito bisa saja ditolak DPR.

"Secara normatif sangat mungkin (DPR menolak pencalonan Tito), belum final. Undang-undang mengatakan pemberhentian dan pengangkatan Kapolri harus persetujuan dewan," papar Benny.

Meski begitu, dirinya tak mempermasalahkan Tito yang melangkahi tiga angkatan di atasnya. "Enggak apa-apa (Tito loncati seniornya). Lebih bagus itu. Berarti kurang 10 tahun dia (masa akhir umur Kapolri)," kata Benny.

Menurut dia, bukan karena muda dan tuanya, tetapi kemampuan Tito hingga dia bisa menjadi calon tunggal Kapolri yang ditunjuk langsung oleh Presiden Joko Widodo. "Yang paling penting orang yang dianggap memiliki kemampuan bekerja sama dengan presiden untuk menjalankan visi dan misinya," Benny menandaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya