Alasan Ahok Copot 2 Kepala Dinas DKI Jakarta

Menurut Ahok, kepala dinas yang membandel atau ngeyel lebih baik diganti.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 17 Jun 2016, 12:42 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2016, 12:42 WIB
20160406-Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Jakarta
Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memberi sambutan pada peresmian Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Pejagalan, Jakarta, Rabu (6/4). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan mengganti tiga kepala dinas hari ini. Dua di antaranya adalah Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman Ratna Diah Kurniati dan Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi dan Kehumasan Ii Karunia.

"Ada dua apa tiga (Kadis diganti), saya lupa. Ya kita mau ganti yang lebih baik ajalah," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat (17/6/2016).

Menurut Ahok, kepala dinas yang membandel atau ngeyel lebih baik diganti. Dia pun mengatakan, dicopotnya Ii dari jabatannya karena tidak bisa menangani jaringan internet di Balai Kota.

"Kominfo juga mungkin kita ganti, karena jaringan kita kacau balau. Kalian kan pake Wifi di sini kan, lebih kenceng 4G atau Wifi? 4G kan, kacau. Masak kantor gubernur Wifi-nya begitu parah. Udah berapa tahun kita teriak-teriak? Dulu alasan tabrakan, saya nggak tahulah soal jaringan," tegas Ahok.



Adapun pencopotan Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman Ratna Diah, telah ditegaskan Ahok karena lambannya pembebasan lahan dan menjamurnya pungli di dinas tersebut.

"Misal ada yang jawab ngeyel gitu, ganti baru aja. Dinas Taman kita ganti. Kita coba aja orang  baru. Orang baru nggak perlu ngerti teknik juga kok, yang penting bisa ngayomi orang, ketemu. Semua ikut tes, ini yang terbaik. Jadi camat, lurah terbaik kita promosikan. Jadi patokan kita gitu aja," Ahok menandaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya