Menko Luhut: Opsi Penanganan 7 WNI Disandera Selasa Lusa

Crisis center langsung dibuka setelah kabar penyanderaan itu berhasil dikonfirmasi.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 26 Jun 2016, 14:39 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2016, 14:39 WIB
20160622-Buka Puasa Sahabat Gus Dur-Jakarta- Faizal Fanani
Menko Polhukam Luhut Panjaitan (kanan) memberikan kepada wartawan saat Buka Puasa Sahabat Gus Dur, Jakarta, Rabu (22/6). Luhut akan mengupayakan agar pemberian gelar pahlawan untuk Gus Dur dapat dilakukan dalam tahun ini.(Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah langsung bergerak melakukan langkah-langkah setelah 7 WNI kembali disandera kelompok bersenjata. Paling tidak, Selasa depan sudah ada opsi yang akan dilakukan.

Crisis center langsung dibuka setelah kabar penyanderaan itu berhasil dikonfirmasi. Semua instansi yang terkait dalam hal ini langsung bekerja menentukan langkah apa yang akan diambil guna membebaskan sandera.

"Nanti kita lihat hari Selasa, mungkin kita sudah dapat jawaban-jawaban permulaan kemungkinan opsi-opsi yang akan kita ambil," kata Luhut usai menghadiri perayaan Hari Anti-Narkotika  Nasional (HANI) di Lapangan Parkir Cengkeh, Taman Sari, Jakarta Barat, Minggu (26/6/2016).

Saat ini, patroli bersama yang diusung pemerintah Indonesia dan Filipina memang beum bisa berjalan. Nota kerja sama memang sudah terjalin tapi hal itu belum bisa terlaksana karena Filipina sedang dalam masa transisi pemerintahan.

"Ya itu memang belum jalan, yang disebutkan Panglima TNI memang belum semua pihak melaksanakan itu. Kemarin Menlu sudah jelas," pungkas Luhut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya