Liputan6.com, Jakarta - Duta Besar RI untuk Kroasia Alex Litaay meninggal dunia. Mantan Sekjen PDIP itu wafat di Kroasia setelah mengalami sakit. Alex yang lahir di Ambon, 1 Oktober 1948 meninggal pada usia 68 tahun.
"Beliau meninggal dunia. Jam berapanya saya masih konfirmasi ke Kemlu dan menteri," kata Ketua DPP PDIP Andreas Pareira saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Minggu (26/6/2016).
Baca Juga
Andreas mengungkapkan, secara lahiriah kondisi Alex Litay dalam keadaan sehat. Namun begitu, dia tidak mengetahui secara pasti jenis penyakit yang diderita koleganya tersebut.
Advertisement
"Dia sakit tapi kelihatannya sehat. Waktu almarhum Mangara Siahaan wafat, dia tidak datang karena sedang sakit," ujar dia.
Andreas menuturkan, pertemuan terakhir dengannya terjadi saat sebelum Alex berangkat ke Kroasia. Jenazah Alex rencananya dibawa ke Tanah Air untuk dimakamkan. "Waktunya belum tahu kapan, masih koordinasi dengan menteri," ucap Andreas.
Alex dilantik bersama 12 dubes lain berdasarkan Keputusan Presiden tentang pengangkatan duta besar luar biasa dan berkuasa penuh. Keputusan berlaku sejak Keppres tersebut ditandatangani Presiden Jokowi pada 12 Januari 2016.
Sebelum menjabat sebagai Duta Besar, Alex Litaay selama kurang lebih 15 tahun menjadi anggota DPR RI mewakili Papua dan Maluku. Dia juga tercatat sebagai Putra Maluku pertama yang menjabat sekjen partai politik di era Orde Baru dan era Reformasi.
Saat dia menjabat sebagai Sekjen PDIP, Megawati Soekarnoputri adalah Ketua Umum PDI Perjuangan. Alex juga dikenal sebagai politisi flamboyan yang tidak ambisius untuk mendapat posisi kunci di pemerintahan.
Perjuangan putra pasangan Mezaac J Litaay dan Marthina Hobertina Toisuta ini di kancah politik sudah cukup lama. Setelah melengkapi masa pendidikan dasar di SMP YPK Sorong, Irian Jaya (1962-1965) dan SMA Negeri 1 Ambon (1964-1967), Alex yang memilih kuliah di Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris FKIP Universitas Pattimura Ambon (1968-1972) aktif berorganisasi.
Di tahun 1969, Alex menjadi anggota Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Ambon tahun 1969 dan masuk Parkindo Maluku dua tahun kemudian. Jabatan Wakil Ketua BPC GMKI Ambon (1974-1976) dan Sekretaris PP GMKI Regional Maluku dan Irian Jaya, Ambon (1976-1978) pernah didudukinya. Bersamaan dengan itu ia juga menjabat sebagai Sekretaris Umum Dewan Mahasiswa Unpatti (1974-1978) dan Pengurus KNPI Ambon (1977-1978).
Dari pernikahannya dengan Maureen Littay M, mantan guru SMA Kristen Ambon (1970-1975) yang fasih berbahasa Inggris dan Belanda ini dikaruniai tiga orang anak yaitu Natasya Alexandra Litaay, Adventya Zamyra Litaay, dan Thomas Mandela Demokrasio Litaay.