Andreas Pereira: PDIP Umumkan Cagub di Menit-Menit Terakhir

Andreas menjelaskan, PDIP tidak kehilangan momentum karena Golkar lebih dulu mendukung Ahok.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 25 Jun 2016, 11:42 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2016, 11:42 WIB
20151124-Delegasi-Shenzhen-DPP-PDIP-Djarot-Saiful-Hidayat-Andreas-Hugo-Pereira-HA
Andreas Hugo Pereira berbincang dengan Delegasi Shenzhen di Gedung DPP PDIP, Jakarta, Selasa (24/11). Kunjungan tersebut lanjutan dari kunjungan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri ke Shenzen. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP PDIP Andreas Pereira masih merahasiakan calon gubernur yang akan didukung dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017. Ia menjelaskan partainya terbiasa mengusung dan membuka ke publik pada detik-detik terakhir.

"Ini soal momentum, ini akan teruji nanti. Pengalaman kami dari pilkada ke pilkada. Kadang last minute mengejutkan. Buat PDIP bukan soal Ahok, seolah-olah berputar di center of gravity itu," kata Andreas, dalam diskusi 'Ahok Galau, Teman Risau', di Jakarta, Sabtu (25/6/2016).

"Kalau dibilang terlalu lambat memutuskan, kita harus lihat emas ada di mana dan kapan mengangkat," tambah dia.

Andreas menjelaskan, PDIP tidak kehilangan momentum karena Golkar lebih dulu mendukung Ahok. Partai berlambang banteng moncong putih itu sampai saat ini masih menyaring nama-nama yang dianggap mampu memimpin Ibu Kota.

Direktur Eksekutif IndoBarometer Muhammad Qodari menambahkan proses di PDIP cenderung lambat karena terganjal di tangan ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri.

‎"PDIP itu galau dan risau.‎ Kenapa masih dibuka wacana dengan Ahok, muncul karena faktor Ibu Mega. Dia masih memiliki hati dan ikatan emosional dengan Ahok. Sulit juga pengurus sudah tidak mau, ibunya mau kasih peluang," M Qodari menandaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya