Keluarga WNI Korban Penyanderaan Terbang ke Malaysia Hari Ini

Iqbal menegaskan, Pemerintah Malaysia terus berkomitmen untuk membantu pembebasan para WNI yang disekap sejak beberapa hari lalu.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 13 Jul 2016, 20:36 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2016, 20:36 WIB
20160513-Sandera-Abu-Sayyaf-Jakarta-Faizal-Fanani
Menlu Retno Marsudi berbincang dengan WNI yang disandera Abu Sayyaf di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (13/5). Kapal mereka dibajak saat melintas di perairan sekembali dari Filipina menuju Tarakan, Kaltim. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Upaya pembebasan tiga Warga Indonesia yang disandera kelompok bersenjata Abu Sayyaf di perairan Malaysia terus diintensifkan. Salah satunya, komunikasi dengan pihak terkait terutama pemilik perusahaan.

"Komunikasi dengan pemilik (terus dilakukan). Hari ini salah satu pihak keluarga ke Sabah (Malaysia) untuk (bertemu) pemilik kap,al," ujar Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhamad Iqbal, di kantor Kemlu, Rabu (13/7/2016).

Iqbal menegaskan, Pemerintah Malaysia terus berkomitmen untuk membantu pembebasan para WNI yang diculik sejak beberapa hari lalu.

"Pada prinsipnya ini harus diselesaikan Pemerintah Malaysia dan perusahaan," kata dia.

Iqbal pun memastikan upaya untuk mendorong Malaysia dan perusahaan untuk membantu pembebasan akan dilakukan terus-menerus, sampai seluruh WNI terbebas.

"Tanggung jawab kami komunikasi dengan mereka dan terus push mereka pastikan mereka take responsibility," pungkas Iqbal.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sebelumnya menyatakan, posisi tiga WNI yang diculik di perairan Malaysia sudah diketahui. Dia mengatakan para sandera sudah tidak berada di perairan Malaysia. Namun, para sandera sudah dibawa ke dekat Filipina.

"Penculik membawa sandera ke arah perairan Tawi-Tawi, Filipina Selatan," ucap Menlu Retno di kantor Kemlu, Jakarta pada Senin 11 Juli 2016.

Peristiwa ini terungkap setelah majikan para WNI itu, Chia Tong Lim, warga negara Malaysia melaporkan kepada kepolisian Negeri Sabah pada Minggu 10 Juli 2016.

Chia Tong Lim mengatakan kepada polisi, sekitar pukul 04.17 waktu setempat pekerjanya itu sedang menangkap ikan menggunakan kapal miliknya di perairan Kawasan Felda Sahabat Tungku, Lahad Datu.

Namun sekitar pukul 12.00 waktu setempat, kapal yang berisi WNI itu didatangi sebuah speedboat berukuran panjang dengan 5 orang penumpang membawa senjata laras panjang.

Tidak lama kemudian, kata dia, tiga orang dari tujuh anak buah kapal (ABK) yang dipekerjakan tersebut langsung dibawa oleh kelompok bersenjata. Sedangkan empat lainnya dilepaskan.

Majikan WNI yang beralamat di Kampung Cina Lorong Satu Pekan Kunak Negeri Sabah menambahkan, ketiga WNI yang diculik tersebut bernama Lorence Koten (34) sebagai juragan kapal, Teodorus Kopong (42) dan Emanuel (40).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya