Liputan6.com, Jakarta - Bupati Flores Timur Yoseph Lagadoni Herin memastikan 3 WNI yang diduga diculik kelompok bersenjata di perairan Malaysia pada Sabtu 9 Juli 2016 berasal dari wilayah yang masuk Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kepastian status tiga WNI itu diperoleh setelah pemerintah menelusuri desa-desa di wilayah ini.
"Salah satu di antaranya memang belum diketahui desa asalnya, tetapi yang pasti bahwa ketiganya berasal dari Flores Timur," kata Yoseph di Larantuka seperti dikutip dari Antara, Selasa (12/7/2016).
Dia mengatakan, berdasarkan hasil penelusuran, Kapten Kapal Lorens Koten lahir dan besar di Desa Nobo, Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur.
Hanya saja, dia sudah belasan tahun meninggalkan kampung halaman untuk merantau dan sudah menikah dengan orang Toraja. Saat ini Lorens sudah ber-KTP Toraja, Sulawesi Selatan.
Sementara Theodorus Kopong berasal dari Dusun III Desa Adobala, Kecamatan Klubagolit, Adonara. Dalam KTP masih berstatus mahasiswa.
Khusus untuk Emanuel Arakian, kata dia, dalam paspor tertulis berasal dari Desa Lamahoda, Flores Timur, tetapi setelah ditelusuri ternyata tidak dikenal oleh pemerintah desa setempat.
Namun setelah dicek pada data kependudukan, berdasarkan Nomor Induk Kepegawaian (NIK), maka dipastikan, Theodorus Kopong berasal dari wilayah Adonara bagian Tengah.
Saat ini, tim dari Badan Kesbangpol Kabupaten Flores Timur masih menelusuri desa asalnya.
Artinya, sudah dapat dipastikan bahwa tiga WNI yang diculik kelompok bersenjata itu berasal dari Flores Timur, Pulau Flores.
Bupati: WNI yang Disandera di Malaysia Berasal dari Flores Timur
Kepastian status tiga WNI itu diperoleh setelah pemerintah menelusuri desa-desa di NTT.
Diperbarui 12 Jul 2016, 10:26 WIBDiterbitkan 12 Jul 2016, 10:26 WIB
Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) siap membantu pembebasan WNI yang disandera Abu Sayyaf.... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Libur Jumat Agung, Ganjil Genap Jakarta Ditiadakan Hari Ini 18 April 2025
Kasus Penipuan Modus Kirim Bukti Transfer Palsu di PIM 2 Berakhir Damai
Cuaca Hari Ini Jumat 18 April 2025: Hujan Guyur Jakarta Sore Nanti
Menbud Fadli Zon Ungkap Bukti Baru Masuknya Islam Abad ke-7: Indonesia Jadi Titik Awal Peradaban Islam di Asia Tenggara
DPR Dorong Kejagung Bongkar Menyeluruh Kasus Suap yang Jerat Hakim
Golkar Minta Isu Matahari Kembar Dihentikan
Program 3 Juta Rumah, DPR: Ada Kewajiban Pengembang Bangun Rumah Sederhana
KPU Siap Gelar PSU di 8 Daerah Sabtu Pekan Ini, Total Ada 8.763 TPS
Tergugat Tak Terima Surat Pemberitahuan, Panitera PN Jambi Beri Penjelasan
Lawatan ke Malaysia, Xi Jinping Tawarkan 3 Pilar Kerja Sama
Lonjakan Pendatang Capai 129 Persen, Jakarta Masih Jadi Magnet Bagi Perantau?
Proyek Strategis Nasional di Menteng Bikin Macet, Warga Gerah