VIDEO: Balon Tradisi Syawalan Ganggu Penerbangan di Adi Sutjipto

Balon-balon berukuran besar ini diduga berasal dari masyarakat Wonosobo yang melaksanakan tradisi syawalan dengan melepas balon.

oleh Liputan6 diperbarui 14 Jul 2016, 13:52 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2016, 13:52 WIB
Balon Tradisi Syawalan
Balon-balon berukuran besar ini diduga berasal dari masyarakat Wonosobo yang melaksanakan tradisi syawalan dengan melepas balon.

Liputan6.com, Yogyakarta - Sepekan terakhir, 18 balon udara dilaporkan mengganggu penerbangan di sekitar Bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta.

Menyusul penemuan balon udara ini, Bupati Wonosobo mengumumkan pelarangan tradisi pelepasan balon yang biasa dilakukan masyarakat setelah hari raya Idul Fitri.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Kamis (14/7/2016), para pemuda dan masyarakat Wonosobo dikumpulkan dan diberi penjelasan akan bahaya melepas balon oleh jajaran Lanud Angkasa Pura, Bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta.

Selain bisa berdampak pada kebakaran rumah penduduk, balon-balon yang diterbangkan juga bisa mengganggu penerbangan dan membahayakan pesawat.

"Mengimbau pada masyarakat terkait keamanan penerbangan, sekali lagi dari pihak insan penerbangan. Khususnya bahwa kami tidak tawar-tawar ketika berurusan dengan keamanan dan keselamatan penerbangan," kata Dansatpam Lanud Adi Sutjipto Yogyakarta Letkol Yudi Pratikno.

Pelepasan balon-balon ini bertenaga asap jerami dan bergerak sesuai arah angin, sehingga tidak bisa dikendalikan dan berbahaya. Selain Wonosobo, Pekalongan juga diketahui memiliki tradisi serupa.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya