Liputan6.com, Jakarta - Gempa 5,5 Skala Richter menggoyang wilayah Kabupaten Tasimalaya, Jawa Barat. Gempa yang terjadi pada pukul 01.28 WIB ini berlokasi di 10.62 Lintang Selatan dan 107.93 Bujur Timur.
Seperti dikutip dari situs resmi Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Jumat (15/7/2016), gempa yang berada di kedalaman 10 kilometer di bawah permukaan air laut itu tidak berpotensi tsunami.
BMKGÂ menyebutkan, pusat gempat tersebut diperkirakan berada di 330 km barat daya Tasikmalaya, 412 km tenggara Bandung dan 509 km tenggara Jakarta.
Sementara itu menurut laman United States Geological Survey, pusat gempa berlokasi sekitar 257 kilometer dari Pulau Christmas.
Gempa tersebut diperkirakan disebabkan oleh tumbukan lempeng Indo-Australia dan pergerakan lempeng Sunda dengan rata-rata 50-70 milimeter per tahunnya.
Gempa 5,5 SR Goyang Tasikmalaya
Gempa yang berada di kedalaman 10 kilometer di bawah permukaan air laut itu tidak berpotensi tsunami.
Diperbarui 15 Jul 2016, 02:36 WIBDiterbitkan 15 Jul 2016, 02:36 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Mengenang Titiek Puspa: Deretan Prestasi Sang Legenda Musik Indonesia
Hotel InJourney Hampir Penuh saat Libur Lebaran, Bali Paling Laris
Eks Wakil Wali Kota Palembang Jadi Tersangka Korupsi, Giliran Mantan Wali Kota Harnojoyo Diperiksa Kejati Sumsel
Festival Balon Udara Akan Digelar di Tangerang, Tak Ganggu Penerbangan Pesawat?
Aliran Keluar Modal Asing di SRBI, SBN dan Saham Pekan Ini Capai Rp 24 Triliun
Di Ajang Pertamina Mandalika Racing Series 2025, Pertamina Dukung Pembalap Muda Berprestasi
146 Ribu Orang Wara-Wiri di Taman Mini Indonesia Indah Saat Libur Lebaran 2025
Geopolitik Dunia Memanas, Akankah Dunia Hadapi Ancaman Perang Nuklir? Begini Respons Pengamat
Hasil BRI Liga 1 2024/2025: Gol Menit Akhir Peralta Gagalkan Kemenangan Persib atas Borneo FC
Saksikan Sinetron Luka Cinta Episode Jumat 11 April Pukul 21.30 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Pelaku UMKM Dapat Kemudahan Akses Pemasaran Go Global Berkat Platform Digital PaDi UMKM
Menteri PPPA: Keberanian Korban di RSHS Bisa Buka Jalan Korban Lain untuk Bersuara