Ini Pemicu Arsyad Cabuli Anak di Bawah Umur

Sering melihat kekerasan dalam rumah tangga dan diejek miskin oleh teman sebaya, membuat Arsyad lebih memilih bergaul dengan anak-anak.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 15 Jul 2016, 06:44 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2016, 06:44 WIB
M Arsyad
M Arsyad dihadirkan oleh kepolisian atas pencabulan yang dilakukannya (Liputan6.com/Ady)

Liputan6.com, Jakarta - Muhammad Arsyad, tersangka penculikan dan pencabulan bocah yang ditangkap di Puncak, Bogor 10 Juli lalu, telah menjalani tes kejiwaan di Polresta Depok, Jawa Barat.

Hasilnya, perilaku cabul yang dilakukan pemuda yang pernah menghina Presiden Jokowi itu, ternyata dipicu kisah masa kecilnya yang kurang menyenangkan.  

Sewaktu kecil, Arsyad selalu mendapatkan tontonan kekerasan dalam rumah tangga. Dia juga kerap diejek oleh teman sebayanya sebagai anak orang miskin.

Berangkat dari situlah, kata Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Depok AKP Elly Pandiasari, Arsyad tidak mau bergaul dengan teman seumurannya.

Pemuda 26 tahun itu lebih memilih bergaul dengan anak-anak. Karena, menurut dia, anak-anak tidak peduli dengan latar belakangnya. Apalagi, anak-anak memiliki sifat gampang dipengaruhi.

Inilah yang kemudian mendorong Arsyad mencabuli anak-anak di bawah umur.

"Di depan psikolog, pelaku mengaku telah melakukan perbuatan bejatnya empat kali. Dua bocah dicabulinya sekitar setahun lalu," kata Elly di Depok, Kamis 14 Juli 2016 malam.

Sedangkan, dua korban lainnya dicabuli tahun ini. Untuk menjerat korbannya, Arsyad membujuk mereka akan membelikan barang-barang yang mereka inginkan.

"Jadi biasanya dia kalau mau berbuat itu pas habis gajian, terus kemudian pada saat dia melakukan itu dia ngaku semua. Korban  yang terakhir ini dia ingin mengulangi tapi gagal," jelas Elly.

Namun, Elly belum bisa memastikan apakah pemuda yang pernah ditahan karena menghina Jokowi itu mengidap paedofilia atau tidak.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya