Santoso Tewas dengan Luka Tembak di Perut dan Punggung

Santoso dipastikan tewas setelah terlibat baku tembak dengan petugas Operasi Tinombala di hutan Tambarana, Poso.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 20 Jul 2016, 12:25 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2016, 12:25 WIB
Santoso
Tidak adanya suplai logistik membuat kelompok teroris Santoso kelaparan dan terjepit (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Pimpinan kelompok teroris Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) Santoso dipastikan tewas setelah terlibat baku tembak dengan petugas Operasi Tinombala di hutan Tambarana, Poso Pesisir Utara, Sulawesi Tengah, Senin 18 Juli 2016. Santoso alias Abu Wardah tewas setelah mengalami luka tembak di bagian perut.

"Luka tembak di bagian perut. Ada dua (luka tembak) ya," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Boy Rafli Amar di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Rabu (20/7/2016).

Selain luka tembak di perut, Boy mengungkapkan, Santoso juga tekena peluru tajam dari petugas di bagian punggung. Hal inilah yang membuat Santoso tewas seketika.

"Ada juga luka tembaknya di punggung," ucap Boy.

Selain Santoso, anak buahnya yang diketahui bernama Muchtar juga tewas ditembak petugas. Muchtar, kata Boy, tewas dengan luka di bagian kepala setelah diterjang peluru tajam.

"Lukanya Muchtar di bagian kepala," tandas Boy.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya