Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dijadwalkan akan terbang menuju Palu, Sulawesi Tengah pada hari ini. Dia akan memantau langsung hasil dari Operasi Tinombala setelah baku tembak hingga menewaskan pimpinan kelompok teroris Mujahiddin Indonesia Timur (MIT), Santoso dan Muchtar.
"Pak Kapolri ingin melihat perolehan hasil yang dilakukan, karena hari ini kita juga minta pada mereka untuk Bapak Kapolri melihat satu per satu barang bukti termasuk senjata api M16 dan alat peralatan milik Santoso selama pelarian," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Rabu (20/7/2016).
Selain itu, Boy menambahkan, Kapolri juga akan memberikan pengarahan kepada seluruh anggota yang terlibat dalam Operasi Tinombala. Pengarahan ini untuk mengingatkan seluruh anggota bahwasanya Operasi Tinombala terus dilakukan.
"Kemudian juga mengingatkan jajaran bahwa Operasi Tinombala belum berakhir, terus dilakukan penangkapan para tersangka lainnya," ucap Boy.
Satuan Tugas (Satgas) Tinombala menembak mati teroris kelas kakap, Santoso alias Abu Wardah dalam sebuah baku tembak di pegunungan Desa Tambarana, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Poso, Sulawesi Tengah pada Senin 18 Juli 2016.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian yakin jasad yang tewas dalam baku tembak di pegunungan Ambarana 90 persen adalah Santoso. Sebab, setelah jenazah itu tiba di Bandara Mutiara, Palu, semua yang pernah mengenal Santoso memastikan jasad tersebut adalah pemimpin Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
"Dari hasil gambaran wajahnya dan ciri-ciri yang lain baik oleh anggota (polisi) yang kenal dengan dia, beberapa saksi yang mengenal dia sementara ini dianggap positif dia adalah Santoso," kata Tito di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 19 Juli 2016.