1.000 Pengemudi Angkutan Online Akan Demo di Depan Gedung DPR/MPR

Mereka keberatan dengan peraturan menteri yang mewajibkan setiap pengemudi moda transportasi online mengantongi SIM A Umum dan uji KIR.

oleh Audrey Santoso diperbarui 22 Agu 2016, 11:10 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2016, 11:10 WIB
20160815-Ratusan-Taksi-Online-Uji-KIR-di-Monas-Jakarta-IA
Peserta mengikuti tes uji SIM dan kir transportasi online di kawasan Monas, Jakarta, Senin (15/8). Kegiatan diadakan menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-71 serta menciptakan layanan angkutan umum yang prima dan accountable. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Para penggiat jasa transportasi berbasis online seperti Go-Jek, Grab, dan Uber akan unjuk rasa besar-besaran merespons Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 32 Tahun 2016. Rencananya, mereka akan berkumpul di Gelora Bung Karno, Tanah Abang, Jakarta Pusat, siang ini, pukul 11.00 WIB.

Diinformasikan sekitar 1.000 pengemudi transportasi online akan mendatangi Gedung DPR/MPR dan Istana Negara.

"Kita kumpul, lalu jalan dengan mobil kira-kira pukul 11.00 WIB," kata penanggung jawab sekaligus koordinator lapangan aksi ini, Andryawal ketika dihubungi, Senin (22/8/2016).

Andryawal mengatakan, semula mereka ingin menyambangi Istana Kepresidenan, tapi info dari kepolisian mengatakan ada demonstrasi dari kelompok lain di sana. Karena itu, mereka diarahkan untuk berdemo di depan Gedung DPR/MPR.

"Kemarin malam kita dibilang Bapak Wakapolda Metro Jaya ada acara juga di sana (Istana Negara) sehingga, kita diarahkan ke gedung DPR/MPR RI," ujar dia.

Para pengusaha moda transportasi online dan mitra mereka (pengemudi) keberatan dengan peraturan menteri yang mewajibkan setiap pengemudi moda transportasi online mengantongi SIM A Umum, lalu menguji KIR-kan kendaraan mereka dan membalik nama surat-surat kendaraan mereka menjadi atas nama perusahaan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya