Liputan6.com, Bogor - Bupati Bogor Nurhayanti akhirnya angkat bicara terkait penolakan sidang mediasi citizen law suit (CTL) warga Bogor soal jalan rusak di Kabupaten Bogor.
Nurhayanti beralasan, penolakan konsep perjanjian perdamaian yang disampaikan penggugat karena Pemkab Bogor dalam hal ini Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) telah melaksanakan tupoksi sesuai dengan Pasal 143 ayat 2 dan Pasal 149 ayat 2 huruf a Perda Nomor 11 tahun 2008.
Di mana, dinas terkait telah mengumpulkan dan pengolahan data serta analisis pengolahan jalan. Kemudian dilakukan kegiatan pembangunan, peningkatan dan rehabilitasi atau pemeliharaan jalan sesuai dengan proses penganggaran dalam APBD.
"Tapi semua itu berdasarkan kemampuan keuangan daerah yang pelaksanaannya sesuai dengan peraturan, prosedur dan mekanisme yang berlaku," kata Nurhayanti, Selasa 23 Agustus 2016.
Bahkan, dirinya mengklaim jalan-jalan rusak baik yang digugat warga maupun tidak saat ini sedang dilakukan proses penanganan berupa peningkatan jalan maupun pemeliharaan jalan melalui pihak ketiga ataupun swakelola.
Dengan begitu, lanjut Nurhayanti, Pemkab Bogor telah memenuhi tanggung jawab sebagai penyelenggara pemerintahan Kabupaten Bogor dan telah memenuhi hak-hak warga Kabupaten Bogor atas jalan di Kabupaten Bogor itu.
"Jadi saya rasa itu alasannya. Tapi kalau warga (penggugat) belum puas, ya itu hak mereka," pungkas Nurhayati.
Sidang mediasi yang ditempuh warga terhadap Pemerintah Kabupaten Bogor selaku tergugat terkait jalan rusak di Kabupaten Bogor, gagal ditempuh.
Sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Cibinong, Senin 22 Agustus 2016, menemui jalan buntu karena tanpa dihadiri pihak tergugat.
Pihak tergugat yang dimaksud adalah Bupati Bogor, Nurhayanti (Tergugat I), Ketua DPRD Kabupaten Bogor Ade Ruhendi (Tergugat II), dan Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan, Eddy Wardani (Tergugat III).
Dalam sidang keempat ini juga pihak tergugat menolak meminta maaf kepada masyarakat Bogor atas banyaknya jalan rusak di Kabupaten Bogor. Hal itu disampaikan oleh masing-masing kuasa hukum tergugat.
Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bogor, kuasa hukum warga, Zentoni SH mengatakan, sidang mediasi citizen law suit terhadap Pemerintah Kabupaten Bogor gagal ditempuh karena bupati beserta tergugat lainnya tak menghadiri sidang. Mereka hanya diwakili kuasa hukumnya.
Selain itu, Bupati Bogor Nurhayanti melalui kuasa hukumnya menyatakan menolak meminta maaf kepada masyarakat Bogor atas banyaknya jalan rusak.
Alasan Bupati Bogor Tolak Mediasi Jalan Rusak
Nurhayanti mengklaim jalan rusak baik yang digugat warga maupun tidak saat ini sedang dilakukan proses penanganan berupa peningkatan jalan.
Diperbarui 24 Agu 2016, 03:27 WIBDiterbitkan 24 Agu 2016, 03:27 WIB
Jalan rusak berada di Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor bertepatan dengan perbatasan dengan Kota Bekasi. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Bukayo Saka Siap Tempur, Arsenal Pede Jegal Real Madrid di Liga Champions
Tiba di Istana Al Husseiniya Yordania, Prabowo Disambut Hangat Raja Abdullah II
10 Bandara Terbaik di Dunia 2025 versi Skaytrax, Peringkat Pertama Negara di ASEAN
Mantan PM Malaysia Abdullah Ahmad Badawi Meninggal, Anwar Ibrahim: Pak Lah Negarawan Ulung
Satgas Ramadan-Idulfitri 2025 Berakhir, Pertamina Sukses Kawal Kebutuhan Energi Nasional
Efisiensi dan Daya Saing, Strategi Pukka Indonusa untuk Pelaku Garmen Indonesia
Imbas Tarif Impor AS, Harga Ban Goodyear, Michelin, dan Bridgestone Bakal Meroket?
XL Axiata Perkuat Perlindungan Data Lewat Registrasi eSIM dengan Teknologi Biometrik
Cara Tepat Bedakan Uang Asli dan Palsu, Jangan Sampai Jadi Korban Penipuan
Gigi Geraham: Bagian Paling Rentan Alami Masalah Gigi Berlubang
Rias Gede, Tata Rias Pengantin Adat Betawi yang Jadi Simbol Keanggunan
DiscoveRun 2025 Digelar di Makassar, Bantu Tingkatkan Sport Tourism