Pemprov Jabar Bangun Jalan Tambang di Bogor

Kerusakan jalan provinsi di tiga wilayah itu mencapai 16 kali dari biaya perawatan jalan yang dianggarkan.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 26 Jul 2016, 13:02 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2016, 13:02 WIB
Jalan rusak
Kondisi jalan rusak di tiga kecamatan di Kabupaten Bogor (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Bogor - Kerusakan ruas jalan di tiga kecamatan Kabupaten Bogor semakin parah. Bahkan kerusakan jalan di sepanjang Kecamatan Rumpin, Parungpanjang, dan Kecamatan Gunungsindur menyebar hingga jalan desa.

Aspal dan beton jalan yang dibangun pemerintah daerah rusak dalam hitungan bulan oleh truk angkutan tambang yang membawa beban melebihi batas kekuatan jalan.

Badan jalan retak dan ambles hingga kedalaman lebih dari 20 hingga 40 centimeter, menyebabkan jalan bergelombang. Bahkan, beton jalan yang hancur tergilas truk membuat material jalan berubah jadi lumpur disaat hujan dan menjadi debu dikala panas.

Upaya pemortalan jalan oleh dinas terkait beberapa waktu lalu pun tak membuahkan hasil, karena portal dirusak oleh para sopir truk. Kerusakan jalan kian parah membuat masyarakat yang geram melakukan berbagai aksi protes.

Berdasarkan catatan Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat, truk angkutan tambang dari Rumpin, Parungpajang, dan Gunung Sindur membawa beban melebihi batas kekuatan jalan. Rata-rata antara 45 ton sampai 50 ton. Intensitas lalu lalang di atas 2 ribu rit per hari.

Kerugian negara akibat kerusakan jalan provinsi di tiga wilayah itu mencapai 16 kali dari biaya perawatan jalan yang dianggarkan. Anggaran pemeliharaan jalan mencapai Rp 5 miliar per kilometernya.

Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Bogor Addy Wardani mengatakan Pemprov Jabar sedang berupaya mencari solusi. Salah satunya membangun jalur khusus bagi kendaraan pertambangan agar tidak cepat rusak.

Kondisi jalan rusak di tiga kecamatan di Kabupaten Bogor (Liputan6.com/Achmad Sudarno)
Rencana pembangunan jalan tambang diusulkan tahun lalu oleh Wakil Gubernur Jabar, Dedi Mizwar saat meninjau jalan di kawasan tersebut.

"Ke depan akan dibangun jalan tambang khusus truk, jadi nanti truk tambang tidak melewati jalan umum," kata Eddy, Selasa (261/7/2016).

Saat ini, lanjut Eddy, Pemkab Bogor melalui Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) sedang melakukan feasibility study atau uji kelayakan. "Dari hasil uji kelayakan nanti ditentukan mana jalur yang akan dijadikan jalan tambang sehingga tidak mengganggu jalan umum," kata dia.

Ia menilai jalan tambang merupakan solusi terbaik agar ruas jalan Rumpin-Parungpanjang-Gunungsindur tidak cepat rusak. Di sisi lain keberadaan jalan tambang juga akan menguntungkan para pengusaha pertambangan karena proses distribusi menjadi lebih cepat.

"Hanya saja proses pembangunannya butuh waktu lama karena harus membebaskan lahan," terang Eddy.

Di samping membangun jalan tambang, lanjut Eddy, Pemkab Bogor juga akan memperbaiki beberapa ruas jalan kabupaten dan desa di tiga wilayah tersebut. "Masyarakat harap bersabar, sekarang sedang proses lelang," pungkas Eddy.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya