Makna Kurban Idul Adha bagi Jokowi

Jokowi mengatakan, semangat berkurban yang telah diajarkan oleh para nabi harus dijadikan sebagai ajang gotong royong.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 12 Sep 2016, 09:44 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2016, 09:44 WIB
Jokowi di Banten
Presiden Jokowi Salat Idul Adha di Banten (Liputan6.com/ Yandhi Deslatama)

Liputan6.com, Serang - Presiden Jokowi memaknai perayaan Idul Adha atau Idul Kurban sebagai momentum untuk meningkatkan rasa sosial dan berbagi kepada sesama manusia. Sebab, masih banyak masyarakat yang masih membutuhkan uluran tangan.

"Ini menjadi pengingat kita semuanya dalam hidup kita bahwa spirit berkurban sangat diperlukan. Entah berkorban untuk masyarakat, untuk keluarga untuk lingkungannya, ini sangat penting sekali," kata Jokowi usai menyerahkan hewan kurban bagi masyarakat Banten di Masjid Ats-Tsauroh, Kota Serang, Senin (12/09/2016).

"Jangan hanya maunya pengen kaya sendiri, pengen menang sendiri, abai terhadap lingkungan, abai terhadap keluarga, abai terhadap orang tidak mampu," imbuh dia.

Dia juga mengatakan, semangat berkurban yang telah diajarkan oleh para nabi harus dijadikan sebagai ajang gotong royong untuk membantu kaum tidak mampu dengan menyediakan daging. Serta, bagi masyarakat umum agar lebih keras bekerja menghadapi persaingan yang semakin ketat.

"Dan di Hari Raya Idul Adha ini, kita semuanya akan lebih baik kalau bergotong royong dan hari raya Idul Adha ini menjadi inspirasi kita semua untuk bekerja keras untuk negara, keluarga, kabupatennya, lingkungannya dan kerja keras itulah saya kira kita akan memenangkam persaingan kompetisi yang semakin sengit," tegas dia.

Jokowi berada di Banten selama dua hari melakukan kunjungan kerja pada 11-12 September 2016. Dalam kegiatannya, mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengunjungi beberapa daerah di Banten, yakni Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang, dan Kota Serang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya