Kapolri: Bendera Rasis di Pulau Pari Jakarta Sedang Diselidiki

Belum diketahui motif pengibaran bendera rasis tersebut.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 13 Sep 2016, 14:51 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2016, 14:51 WIB
Warga pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta, dikagetkan dengan berkibarnya bendera merah besar bernada rasis.
Warga pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta, dikagetkan dengan berkibarnya bendera merah besar bernada rasis. (Liputan6.com/Moch Harun Syah)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian memastikan akan menelusuri berkibarnya bendera merah besar bernada rasis di Pulau Pari, Kepulauan Seribu. Penyidik dari Polda Metro Jaya tengah bergerak menyelidiki kasus tersebut.

"Itu lagi diselidiki oleh Polda Metro," kata Tito di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (13/9/2016).

Menurut dia, penyidik belum bisa menyimpulkan motif pemancangan bendera tersebut. Yang pasti, lanjut dia, hal itu masih ditelusuri.

"Apa motifnya atau hanya sekadar iseng-iseng. Makanya diselidiki dulu, iseng-iseng atau apa. Lagi pula itu juga bukan bendera China, hanya (warna) merah ya," tandas Tito.

Sebelumnya, Warga Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta, dikagetkan dengan berkibarnya bendera merah besar bernada rasis.

Bendera dengan gambar lima orang bergandengan membentuk formasi melingkar warna kuning dan bertuliskan "JKT Desa China" itu diketahui menancap di bibir Pulau Pari pada Minggu 11 September.

Kapolres Kepulauan Seribu AKBP John Weynart membenarkan adanya bendera tersebut. Pihaknya mendapat informasi dari warga sekitar yang mendatangi pos polisi terdekat.

"Langsung kami copot benderanya karena ada unsur SARA-nya. Makanya kami copot. Apalagi karena dekat-dekat pilkada. Dan saat ini sudah kondusif kok," kata Jhon dihubungi dari Jakarta Utara.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya