Top 3: Secarik Tulisan Tangan Ryan Jombang untuk Jokowi

Kasus pembunuhan yang dilakukan Ryan Jombang mulai terungkap setelah penemuan mayat termutilasi di Jakarta tahun 2008.

oleh Rita AyuningtyasDelvira Hutabarat diperbarui 08 Okt 2016, 21:25 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2016, 21:25 WIB
Top 3: Secarik Tulisan Tangan Ryan Jombang untuk Jokowi
Kasus pembunuhan yang dilakukan Ryan Jombang mulai terungkap setelah penemuan mayat termutilasi di Jakarta tahun 2008.

Liputan6.com, Jakarta - Pengadilan Negeri Depok menjatuhkan hukuman mati kepada Very Idam Henyansyah alias Ryan Jombang, pada 6 April 2009 atas tuduhan pembunuhan berantai.

Kasusnya mulai terungkap setelah penemuan mayat termutilasi di Jakarta tahun 2008. Jenazah Aril Somba Sitanggang alias Aril di dekat rumah orangtuanya di Desa Jatiwates Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. 

Saat itu, polisi malah menemukan empat mayat dalam dua lubang. 

Ryan mengaku melakukan pembunuhan itu sendirian di belakang rumahnya di Jalan Melati, Desa Jatiwates. Dia membunuh satu mayat sekitar Juli-Agustus 2007, seorang lagi pada Januari 2008, dan dua korban lainnya pada April 2008. 

Pada akhirnya terungkap, Ryan telah membunuh 11 orang.

Untuk meringankan hukumannya, Ryan mengajukan banding hingga kasasi ke Mahkamah Agung. Saat ajukan Permohonan Kembali (PK) ke MA, hasilnya pun ditolak. 

Pengajuan grasi pun kini tengah dilakukannya agar lolos dari eksekusi mati. Ryan menyertakan secarik surat tulisan tangan untuk Presiden Jokowi yang menjelaskan alasannya meminta grasi.

Hingga malam ini berita tersebut paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal News, Sabtu (8/10/2016).

Kabar lainnya yang juga tak kalah menarik dan paling banyak diburu mengenai pengakuan Reza Artamevia yang diminta mentransfer sejumlah uang oleh Gatot Brajamusti untuk biaya ritual bakar aspat. Dan Ahok yang nonton bareng film Indonesia dengan Maia Estianty. 

Top 3 News Selengkapnya:

1. Ryan, Jagal dari Jombang Mencari Belas Kasihan

Ryan si jagal dari Jombang, Jawa Timur. (Reuters)

Sabtu, 12 Juli 2008, warga menemukan dua buah tas yang berisi tujuh potong bagian tubuh manusia di sekitar SDN 14 Ragunan.

Tas pertama berisi kepala dan pinggul. Benda itu diletakkan di depan SDN 14 Ragunan. Sedangkan tas lainnya yang berisi tangan dan kaki, diletakkan di seberangnya.

Sehari setelah penemuan korban mutilasi itu, beberapa orang mendatangi kamar jenazah Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk melakukan identifikasi. Salah satunya adalah Nugraha alias Dado. Dia mengaku ingin mencari saudara iparnya yang bernama Heri Santoso (40).

Ternyata benar, mayat tersebut adalah Heri Santoso. Heri merupakan seorang manager penjualan sebuah perusahaan swasta di Jakarta.

Pada Selasa 15 Juli 2008, polisi menangkap Very Idam Henyansyah alias Ryan. Dia ditangkap setelah menggunakan uang sebesar Rp 3.040.000, kartu kredit dan ATM milik Heri untuk berfoya-foya dengan kekasih sesama jenisnya, Noval Andrias.

Pada pemeriksaan kali itu, polisi yakin Ryan juga lah yang membunuh Aril. Ryan pun mengaku melakukan pembunuhan itu sendirian di belakang rumahnya di Jalan Melati, Desa Jatiwates.

Selengkapnya...

2. Reza: Saya Pernah Diminta Gatot Brajamusti Transfer Uang

Reza Artamevia melaporkan Gatot Brajamusti di Polda Metro Jaya. (Herman Zakharia/Liputan6.com)

Penyanyi Reza Artamevia mengaku Gatot Brajamusti atau Aa Gatot pernah meminta sejumlah uang untuk biaya ritual bakar aspat yang diduga menggunakan narkoba jenis sabu. 

"Saya pernah diminta transfer uang," kata Reza di Markas Polda Metro Jaya seperti dikutipAntara, Jumat (7/10/2016).

Reza mengetahui Gatot membakar aspat menggunakan sabu setelah kasus tersebut dibongkar polisi, selanjutnya tes rambut dan darah Reza mengandung zat adiktif.

Pengacara Reza, Ramdan Alamsyah menambahkan bahwa Gatot meminta Reza transfer uang untuk membantu pengobatan warga tidak mampu melalui ritual aspat.

Selengkapnya...

3. Ditemani Maia Estianty, Ahok Nobar Film Guru Bangsa Tjokroaminoto

Maia Estianty dan Ahok [foto: instagram]

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kembali menggelar nonton bareng atau nobar film Indonesia.

Ahok juga ditemani salah satu cucu Tjokroaminoto yakni artis Maia Estianty. Ahok tampak akrab saat duduk bersebelahan dengan Maia.

Sementara itu, Maia pun mengaku senang atas apresiasi Ahok pada film Indonesia. Meski tak menjadi timses, secara tersirat Maia menyebut mendukung Ahok melalui sosial media dalam kontestasi Pilkada DKI 2017.

Selengkapnya...

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya