Drama Penyelamatan Balita Terjepit Eskalator Mal di Jaksel

Fendi tak tahu, bagaimana proses evakuasi terhadap bocah malang itu. Namun, yang ia lihat banyak darah dan anak itu tak ditolong.

oleh Muslim AR diperbarui 17 Okt 2016, 20:54 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2016, 20:54 WIB
Eskalator Mal di Jaksel
Eskalator Mal di Jaksel mengalami gangguan, Senin (17/10/2016). (Muslim AR/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Fendi (40) tak menyangka akan menyaksikan drama penyelamatan seorang bocah yang terjepit eskalator di sebuah mal di Jakarta Selatan. Ia yang tengah jalan-jalan sore dengan dua anaknya di mal itu kaget bercampur ngeri.

"Tadi ada rame-rame di eskalator, saya kira ada yang kejepit, kayak di YouTube," ujar Fendi kepada Liputan6.com tak jauh dari lokasi kejadian, Senin (17/10/2016).

Menurut Fendi, ia dan dua anak lelakinya melihat bocah berusia sekitar 3 tahunan terjepit di eskalator yang menuju ke arah lantai bawah. Saat itu, dia hendak ke lantai dua. Saat berselisih di eskalator, ia melihat seorang bocah memegang relling (pegangan) eskalator.

"Tiba-tiba, pas dia nyampe atas, saya lihat di bawah ada rame-rame banyak orang sama denger anak kecil teriak-teriak sama nangis, kira-kira jam 16.15-an lah," ujar pria bertubuh tambun itu.

Awalnya, Fendi mengira eskalator itu ambles. Apalagi, dengan tayangan yang ia lihat di YouTube memperlihatkan banyaknya kejadian amblesnya penghubung eskalator dengan lantai.

"Saya pikir jeblos papan itunya (eskalator), kaya di YouTube. Taunya anak kejepit," kata Fendi.

Dia juga melihat kakak anak itu dan ibunya. Mereka pun panik, sementara bocah tiga tahun itu terus-terusan menangis dan berteriak.

"Ada sekitar 30 menitan lah, sebelum petugas keamanan dan kayak petugas teknik gitu datang," lanjut Fendi.

Fendi tak tahu, bagaimana proses evakuasi terhadap bocah malang itu. Namun, yang ia lihat banyak darah dan anak itu tak ditolong. Saat petugas datang, bocah itu sudah kelelahan menangis dan dalam keadaan yang pucat.

"Enggak tau, apakah tangannya (diamputasi), atau eskalatornya yang dipotong. Tapi, itu dibongkar semua. Terus banyak darah yang saya lihat, anaknya nangisnya sampai enggak ada suaranya, karena lama ditolong," ucap Fendi.

Diakui Petugas Mal

Dari pantauan Liputan6.com saat datang ke lokasi, seorang petugas tengah membersihkan bekas bercak darah di lantai. Sedangkan eskalator yang menjepit tangan anak itu telah dimatikan, dengan alasan ada kerusakan.

Pihak manajemen dari mal tersebut membenarkan adanya kejadian bocah yang terjepit di eskalator, tapi mereka tak mau menjelaskan kejadiannya secara rinci.

"Iya, kejadiannya di sini (nunjuk eskalator) tapi pas kejadiannya, saya baru masuk shift, saya gantian," ujar seorang petugas yang memakai papan nama bertuliskan Lina pada Liputan6.com, Senin (17/10/3016).

Kejadian yang tepat berada di belakang meja tugasnya itu tak diketahui Lina. Saat hendak berbicara lebih banyak, Lina yang akan membawa Liputan6.com ke ruang manajemen dicegat oleh seorang petugas lainnya dengan papan nama Damar.

Ia meminta Liputan6.com agar kembali pada esok harinya. "Manajemennya udah pulang, Mas, besok aja konfirmasinya," kata Damar sembari mencolek Lina yang mendadak bungkam.

Sebelumnya, saat ingin mengambil foto TKP yang dilalui banyak pengunjung mal, seorang petugas keamanan menghampiri dan meminta agar foto eskalator dan pengumuman soal eskalator yang mati itu dihapus.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya