Puluhan Sekolah Rusak dan 3 Pendidik Meninggal Akibat Gempa Aceh

Mendikbud Muhadjir Effendy akan menjenguk korban disebutkan akan mengunjungi korban gempa Aceh.

oleh Liputan6 diperbarui 08 Des 2016, 09:40 WIB
Diterbitkan 08 Des 2016, 09:40 WIB
20161207-Gempa Bumi 6,4 SR Guncang Pidie Jaya Aceh-Indonesia
Warga mengamati sebuah bangunan yang roboh menyusul gempa 6,4 SR di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Rabu (7/12). Sejumlah bangunan di Kabupaten Pidie Jaya rusak akibat gempa yang tak berpotensi tsunami tersebut. (Zian Muttaqien/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Puluhan sekolah yang terdiri atas 19 sekolah dasar (SD), 11 sekolah menengah pertama (SMP) dan satu sekolah menengah atas (SMA) rusak akibat gempa Aceh. Gempa berkekuatan 6,5 SR itu mengguncang Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Rabu subuh.

"Sementara, ada tiga pendidik dan tenaga kependidikan yang meninggal dunia yakni Ibu Sakdiah Guru SDN 1 Trienggadeng, Ibu Rita Zahra Guru TK, dan Pak Basri Penjaga Sekolah SMAN 1 Trienggadeng," ujar Staf Khusus Mendikbud Bidang Komunikasi Publik Nasrullah di Jakarta, Kamis (12/8/2016).

Nasrullah menjelaskan hari ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy akan menjenguk korban dari kalangan siswa dan guru yang menjadi korban gempa Aceh.

"Kemdikbud juga memastikan sekolah terdampak gempa segera direnovasi agar bisa dipakai," kata dia, seperti dikutip dari Antara.

Selain itu, Kemdikbud akan mengupayakan sekolah darurat dan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan Kemensos untuk penanganan media korban dan terapi trauma.

"Semua sekolah dampak gempa jadi prioritas revitalisasi pembangunan sekolah," ucap Nasrullah.

Pihak Kemdikbud memperkirakan jumlah sekolah yang rusak akibat gempa akan semakin bertambah.

"Tim Kemdikbud sedang mendata, jumlah sekolah yang rusak. Kemungkinan besar jumlahnya semakin bertambah," kata Nasrullah.

Akibat gempa Aceh ini, sebanyak 98 orang telah dilaporkan meninggal dan lebih dari 200 warga terluka.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya