Polisi: Terduga Teroris Tangsel Sel-Sel Kecil Jaringan Bekasi

Menurut Rikwanto, para terduga teroris merupakan jaringan sel dari Bintara, Bekasi, dan Tasikmalaya.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 21 Des 2016, 12:43 WIB
Diterbitkan 21 Des 2016, 12:43 WIB
Ilustrasi Teroris (Liputan6.com/M.Iqbal)
Ilustrasi Teroris (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, Jakarta - Densus 88 Antiteror Mabes Polri menggerebek kontrakan terduga teroris di Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Ketiga terduga teroris dilaporkan tewas dalam penggerebekan pagi tadi.

Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Pol Rikwanto menjelaskan, para terduga teroris merupakan jaringan sel dari Bintara, Bekasi dan Tasikmalaya. "Ada jaringan Bekasi dan Tasikmalaya, satu kelompok ada sel-sel kecil, jaringan hubungannya ada," ungkap dia di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (21/12/2016).

Kendati demikian, ia menambahkan, pihak Densus masih mengembangkan jaringan di Tangsel apakah berkaitan dengan di Bintara, Bekasi. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengungkap kronologi penembakan tiga teroris di Tangerang Selatan ini.

Awalnya, pada pukul 08.00 WIB, Densus 88 menangkap ANS di Jalan Raya Serpong. Dari pengakuannya, ANS dan beberapa kelompoknya hendak melakukan aksi teror di Pos Lantas di RS Eka, Serpong. Rencana tersebut akan dilakukan di malam pergantian tahun 2016.

Densus lalu bergerak ke sebuah rumah di Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Serpong, Tangerang Selatan, pada pukul 09.45 WIB. "Sebelumnya petugas sudah meminta penduduk sekitar untuk menjauh dari TKP. Dan petugas meminta tersangka untuk menyerah," kata Argo.

Saat digerebek, ketiga tersangka melakukan perlawanan dengan melempar bom yang sudah jadi ke arah polisi. "Sehingga kemudian dilakukan tindakan represif yang mengakibatkan tewasnya ketiga tersangka," ungkap Argo.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya