Liputan6.com, Jakarta - Terduga teroris yang telah ditangkap Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri di berbagai daerah dibawa ke Jakarta guna pemeriksaan lebih lanjut. Termasuk Jhon Tanamal alias Hamzah (40) di Payakumbuh, Sumatera Barat.
"Tiga orang (terduga teroris) yang ditangkap di Sumut, Sumbar dan Batam diterbangkan ke Jakarta untuk diperiksa secara intensif. Kalau Adam (terduga teroris yang ditangkap di Tangsel) sudah di Jakarta," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Martinus Sitompul, di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (22/12/2016) seperti dilansir Antara.
Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri mengamankan tujuh terduga teroris di empat daerah yang berbeda. Tiga dari ketujuh orang tersebut tewas karena melawan petugas saat akan ditangkap.
Advertisement
Densus 88 menangkap terduga teroris bernama Adam di Jalan Raya Serpong. Kemudian tim berupaya mengamankan tiga rekan Adam yang berada di kontrakan di Kampung Curug, Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, Banten.
Upaya petugas mengamankan rekan Adam yang bernama Omen, Helmi dan Irwan mendapat perlawanan dari ketiganya. Oleh karena itu, petugas terpaksa menembak ketiganya ketika salah satu dari mereka melempar bom. Ketiganya pun akhirnya tewas.
Dari hasil pemeriksaan terhadap Adam, diketahui keempatnya berencana melakukan aksi teror di pos polisi perempatan Rumah Sakit Eka Hospital BSD, Tangerang Selatan. Sasarannya yakni polisi yang tengah berjaga di lokasi tersebut.
Pada hari yang sama, berlokasi di Kabupaten Payakumbuh, Sumatera Barat, Densus 88 menangkap terduga teroris atas nama Jhon Tanamal alias Hamzah (H). Ia diduga terkait dengan kelompok teroris jaringan Solo yang dipimpin Abu Zaid.
Sementara di Deli Serdang, Sumatera Utara, Densus 88 juga menangkap satu terduga teroris atas nama Safii Lubis alias S. Selain itu, Densus 88 menangkap seorang terduga teroris bernama Abisya alias HA.
Safii maupun Abisya ditangkap karena terlibat dengan kelompok radikal Katibah Gonggong Rebus (KGR) pimpinan Gigih Rahmat Dewa.
Meski berasal dari sel-sel yang berbeda, para terduga teroris tersebut, termasuk tiga orang yang tewas diduga merupakan kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang dipimpin oleh petempur ISIS, Bahrun Naim.