Polisi Terjunkan Tim Psikologi untuk Keluarga Korban Zahro Expres

Harry menjelaskan tim psikologi diterjunkan untuk menguatkan mental keluarga korban, agar dapat menerima anggota keluarganya yang meninggal.

oleh Khairur Rasyid diperbarui 03 Jan 2017, 12:01 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2017, 12:01 WIB
Kapal Zahro Expres Terbakar di Perairan Jakarta Utara
Kapal Zahro Express tiba di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Minggu (1/1). Kapal yang kurang lebih mengangkut 100 penumpang itu, terlihat dalam kondisi gosong. (REUTERS/Darren Whiteside)

Liputan6.com, Jakarta Polda Metro Jaya menurunkan tim psikologi untuk melakukan trauma healing kepada keluarga korban kebakaran Kapal Zahro Express di Rumah Sakit Kramatjati, Jakarta Timur.

Tim psikologi diterjunkan sebagai langkah untuk menghindari dampak psikologi bagi yang terganggu, akibat kebakaran kapal motor itu.

"Kita melakukan trauma healing ke sini ya, lebih ke keluarga korban. Jadi kalau hal yang seperti ini mendadak," ujar Kepala Bagian Tim Psikologi Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Harry Prasetyo di  Jakarta Timur, Selasa, (03/01/2016).

Harry menjelaskan tim psikologi diterjunkan untuk menguatkan mental keluarga korban Zahro Expres, agar dapat menerima anggota keluarganya yang meninggal. Serta menghilangkan trauma akibat tragedi yang memakan puluhan korban jiwa itu.

"Sering kali korban ini wujudnya sudah tidak seperti yang diharapkan. Jadi kami bertindak untuk menguatkan psikologi mereka, agar bisa menerima kenyataan tersebut," ujar dia.

Polda Metro Jaya mengerahkan 10 psikolog untuk trauma healing keluarga korban yang berada di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur.

Trauma healing dilakukan berbeda-beda. Untuk anak-anak dan dewasa dipisahkan, bahkan untuk dewasa pun ada teknik yang berbeda, tergantung kondisi pasien.

Tim psikologi akan menunggu jika ada keluarga korban membutuhkan trauma healing. Jika keluarga korban tidak merasa membutuhkan, maka tidak perlu dilakukan trauma healing.

"Kami dari tim psikologi hanya menunggu jika ada keluarga korban ada yang membutuhkan trauma healing, Sedangkan jika tidak membutuhkan trauma healing, maka kami pun tidak memaksanya," Harry menandaskan.

KM Zahro Expres terbakar di perairan Kepulauan Seribu, setelah berjalan sekitar satu mil dari Pelabuhan Muara Angke, Pluit, Jakarta Utara, pada Minggu 1 Januari 2017.

Akibat insiden yang terjadi sekitar pukul 08.45 WIB itu, 23 penumpang meninggal, 17 luka-luka, 17 lainnya masih hilang, serta lebih dari 200 orang selamat.


POPULER

Berita Terkini Selengkapnya