Kata Eks Pansel Soal KPK Dituding Lamban Usut Kasus Suap

Yenti mengaku, lambannya KPK menuntaskan beberapa kasus membuat kualitas dia dan tim pansel lainnya dipertanyakan.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 12 Jan 2017, 19:44 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2017, 19:44 WIB
Nasib Penegakan Hukum dan Pemberantasan Korupsi di Indonesia
Pakar hukum pidana dari Universitas Trisakti Yenti Ganarsih (kanan) saat diskusi Bincang Senator dengan tema “Penegakan Hukum dan Pemberantasan Korupsi di Indonesia”, Jakarta, Minggu (15/3/2015). (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta - Yenti Garnasih, anggota panitia seleksi (pansel) pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bertemu pimpinan KPK. Dari hasil pertemuan tersebut, Yenti mendapat angka ratusan kasus yang belum usai ditangani lembaga antirasuah ini.

Sebagai tim yang menyeleksi Agus Rahardjo dan pimpinan yang lain, apakah Yenti merasa kecewa dengan kinerja pimpinan KPK?

"Ya bukan kecewa, kami hanya menanyakan, ingin mendengar secara langsung. Apa sih jawaban atas kekecewaan beberapa pihak," ujar Yenti di Gedung KPK, HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (12/1/2017).

Yenti mengaku, lambannya KPK menuntaskan beberapa kasus membuat kualitas dirinya dan tim pansel lainnya dipertanyakan. Hal tersebut juga yang menjadi alasan tim pansel menyambangi pimpinan KPK.

"Ya, saya sampaikan bagaimana berita-berita di media, ada banyak kekecewaan, karena selalu dituding dulu panselnya siapa. Kan bagus ada komunikasi seperti ini," kata Yenti.

Rupanya, kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang menjadi alasan banyak kasus dugaan suap di KPK masih mangkrak.

"Ya kendalanya sepintas saya menilai sendiri tampaknya kendalanya SDM," ujar Yenti.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya