Liputan6.com, Jakarta - Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Royke Lumowa menemukan potensi kemacetan dan kecelakaan ketika melakukan survei jalur mudik di lintas Selatan. Satu di antaranya yaitu kondisi jalan rusak.
Tepatnya ketika melewati Kabupaten Cilacap sampai masuk ke Banyumas. Royke mengatakan, kontur jalan yang tidak sesuai ketentuan itu ditemukan di sepanjang perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah.
"Kita lihat bersama ada 70 persen ya, jalannya tidak rata, tidak mulus. Tidak sesuai ketentuan. Jalannya rusak ya, keriting," kata Royke di Purwokerto, Jawa Tengah, Jumat (24/2/2017).
Advertisement
Royke yang sempat mencoba jalur tersebut dengan mengemudikan kendaraan mini bus, terpaksa harus berjibaku menerjang lubang.
"Saya milih (menghindari) lubang sudah enggak bisa. Kiri lubang, kanan lubang, depan lubang," ucap Royke.
Menurut Royke, kondisi ini bisa menimbulkan kemacetan. Belum lagi juga berpotensi kecelakaan lalu lintas khususnya bagi pengendara sepeda motor. "Bukan cuma macet tapi bahaya kecelakaan lalu lintas," tambah dia.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan akibat jalan rusak, ia pun akan meminta kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat agar segera melakukan perbaikan jalan. "Untuk nanti pas hari H tidak boleh begitu," ujar Royke.
Sementara, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Jateng, Joko Satrio tak memungkiri adanya kerusakan jalan tersebut. "9 kilometer rusak," kata Joko.
Kementerian PUPR, sambung Joko, terus berupaya melakukan perbaikan jalan khususnya di jalur lintas selatan. Sehingga, pada saat musim mudik lebaran nanti pemudik bisa dengan nyaman melewati jalur tersebut. "Targetnya zero lobang 28 Februari," Jokowi menandaskan.