Liputan6.com, Jakarta - Massa aksi di sidang ke - 13 kasus penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sepi. Massa aksi kontra Ahok baru tiba sekitar 09.30 WIB, begitupun dengan massa aksi pro Ahok.
Dari pantauan Liputan6.com, Selasa (7/3/2017), di lapangan, jumlah demonstran dari kedua belah pihak jauh berkurang dari sidang sebelumnya, hanya sekitar puluhan orang.
Baca Juga
Sementara itu, polisi juga berjaga di antara kedua demonstran seperti sidang sebelumnya.
Advertisement
Sementara itu, sejumlah pedagang di massa kontra Ahok semakin ramai. Mereka membuka lapak dagangan, dengan dominasi jualan berupa baju dan pernak pernik aksi.
Para pedagang mengeluhkan sepinya massa aksi dari sidang ke sidang sedangkan jumlah pedagang terus bertambah.
"Ya sepi sih, namanya juga usaha, ane ajakin teman-teman yang lain, selain nyari rejeki, ngeramein aksi juga," kata Abdullah (34) seorang pedagang baju di lokasi.
Jika di sidang-sidang awal, Abdullah mengaku bisa meraih omzet hingga Rp 2.000.000 sehari. Namun, belakangan omzetnya menurun karena massa aksi yang berkurang.
"Iya, di sini udah turun, tapi ane juga jualan di tempat lain," kata Abdullah.
Kasus dugaan penistaan agama terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kembali digelar hari ini. Sidang ke-13 ini mengagendakan pemeriksaan saksi dari pihak kuasa hukum.
Sidang yang diketuai Dwiarso Budi Santiarto itu, pihak Ahok mendapat giliran menghadirkan saksi dan ahli yang meringankan. Pada sidang kali ini akan menghadirkan tiga saksi.
Ketiga saksi sidang Ahok itu adalah politikus Golkar Bambang Waluyo Djojohadikoesoemo, kakak angkat Ahok yakni Analta Amier, dan Wakil Rektor Universitas Darma Persada Jakarta Eko Cahyono.