Liputan6.com, Bogor - Keberadaan angkot di Bogor dianggap sebagi pemicu kemacetan. Namun, di sisi lain, angkot ternyata menginspirasi pengusaha Industri Kecil Menengah (IKM) dengan menjadikan angkot sebagai motif utama kain batik.
Ratna Handayani, melalui IKM Batik Geulis Handayani menyatakan, angkot menjadi motif utama kain batik yang diproduksinya. Dia telah memproduksi massal dengan beragam corak dan warna.
Ratna mengaku, ide awal membuat batik motif angkot muncul setelah Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto secara khusus melukis angkot sebagai motif batik dalam kegiatan amal memperingati Hari Batik Oktober 2016 lalu.
Advertisement
Karya wali kota kemudian dilelang dan laku terjual senilai Rp 42 juta. Dana yang terkumpul didonasikan ke Yayasan Kanker Indonesia dalam rangka membantu pasien kanker.
"Ketika naik angkot saya menemukan inspirasi. Kenapa tidak produksi batik motif angkot, seperti halnya pengusaha batik lainnya membuat batik motif uncal," ujar Ratna ditemui usai peluncuran Batik Angkot di Pedestrian Bogor, Sabtu (22/4/2017).
Ia lalu memproduksi batik motif angkot dan hasilnya karyanya dipamerkan bersamaan dengan hari jadi Batik Geulis Handayani 16 Desember 2016.
Batik motif angkot pertama dibuat di atas kain berukuran dua meter, berbahan dasar kain warna hitam, dengan motif angkot berwarna gold dipadukan ragam motif uncal, dan daun talas.
"Produksi awal menggunakan canting, jadi butuh waktu tiga minggu untuk membuatnya," kata Ratna.
Ratna menjelaskan, membatik merupakan proses seni yang menggunakan rasa. Begitu juga dengan angkot, banyak orang yang berfikir sebagai biang kemacetan.
Akan tetapi, keberadaan angkot bisa positif terlepas dari senang tidak dengan angkot di Bogor.
"Angkot ini jadi positif, penumpang juga harus tahu tempat turun dan naik yang diperbolehkan. Jangan buat angkot melanggar aturan, seperti angkot yang selalu bergerak, diharapkan batik juga terus bergerak," terang Ratna.
Selain motif angkot, IKM Batik Handayani juga memproduksi batik motif khas Bogor lainnya seperti motif Cepot, Tilu Sauyunan, Bogor Pisan, dan Kijang Papasangan. Selain itu, Ratna juga memproduksi pakaian olahraga dengan motif batik.
Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, keberadaan batik angkot ini akan menambah banyak pilihan bagi warga Bogor khususnya wisatawan untuk membeli oleh-oleh batik khas Bogor.
"Ada 6 pengusaha batik secara mandiri. Batik motif uncal, talas, dan sekarang angkot," kata Bima Arya.