Liputan6.com, Jakarta Menteri Hukum dan Hak Asazi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly mengatakan, peringatan Paskah hendaknya bukan hanya sebatas ritual belaka. Perayaan ini hendaknya juga untuk merenungkan pengorbanan Yesus yang rela mati untuk menebus dosa-dosa umat manusia.
"Paskah bukan sebatas ritual, tapi ini suatu momentum yang amat baik untuk merenungkan arti pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib," kata Yosanna Laoly pada peringatan Paskah Kantor Wilayah Kemenkumham Sulawesi Utara, di Manado, Minggu (23/4/2017).
Yosanna mengatakan, perayaan Paskah tahun ini bertepatan dengan rangkaian Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-53 yang pada puncaknya akan dirayakan pada 27 April 2017. Perayaan ini diharapkan mampu membangun mental dan semangat kerja seluruh jajaran pemasyarakatan.
Advertisement
"Mempererat silaturahim dan meningkatkan keimanan semangat motivasi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Kristiani yang menempati Rutan dan Lembaga Pemasyarakatan," kata Yasonna seperti dikutip dari Antara.
Peringatan Paskah tersebut mengangkat tema "Kebangkitan Kristus membebaskan kita dari kuasa kematian",
Peringatan Paskah dilaksanakan dalam suatu ibadah di aula Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Utara, dipimpin Pdt Netty Takasenserang Walo dan Pdt Alfrets Daleno. Pada ibadah tersebut, warga binaan pemasyarakatan dari Cabang Rutan Amurang, Lapas Manado, Rutan Manado dan Lapas Perempuan mempersembahkan puji-pujian
Pesan Paskah disampaikan Menkumham Yasonna Laoly, juga diikuti secara langsung oleh sekitar 237 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemenkum HAM di Indonesia melalui aplikasi zoom.
Hadir pada saat tersebut, Kepala Kantor Kemenkum HAM Sulut Pondang Tambunan, para pegawai jajaran Kemenkumham maupun WBP di daerah itu.